Menaker Ida Fauziyah Ungkap Kunci Meredam Gejolak Hubungan Industrial

Jumat, 03 Juni 2022 – 19:39 WIB
Dirjen PHI & Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri menyampaikan sambutan Menaker Ida Fauziyah dalam Seminar Nasional Dialog Sosial bertajuk Meningkatkan Kesadaran Berdialog Menuju Hubungan Industrial yang Humanis di Jakarta, Jumat (3/6). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menekankan agar segala permasalahan ketenagakerjaan harus mengedepankan penyelesaian melalui dialog sosial.

"Kemitraan strategis dan dialog sosial yang didukung komunikasi serta dialog secara efektif merupakan kunci untuk dapat meredam berbagai gejolak hubungan industrial yang terjadi," kata Menaker Ida Fauziyah.

BACA JUGA: Bertekad Jadi Rujukan Kementerian Lain, Kemnaker Komitmen Terus Perbaiki 4 Hal Ini

Hal itu disampaikan Menaker dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen PHI & Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri dalam Seminar Nasional Dialog Sosial bertajuk Meningkatkan Kesadaran Berdialog Menuju Hubungan Industrial yang Humanis di Jakarta, Jumat (3/6).

Dia mengungkapkan salah satu embrio penyebab timbulnya gejolak hubungan industrial adalah keluh kesah pekerja.

BACA JUGA: Di Hadapan Siswa MTsN 3, Menaker Ida Sampaikan 3 Pesan Penting, Mohon Disimak

Menurutnya, keluh kesah pekerja secara perorangan jika tidak segera ditanggapi atau disikapi secara baik dapat berkembang menjadi keluh kesah kelompok.

Hal ini dapat meningkat menjadi perselisihan hubungan industrial yang ada kalanya diikuti dengan mogok kerja.

BACA JUGA: Di Hadapan Pelajar, Menaker Ida Ungkap Jurus Hadapi Era Disrupsi, Simak ya

"Salah satu tantangan terbesar hubungan industrial saat ini adalah bagaimana memposisikan pekerja atau buruh maupun serikat pekerja atau serikat buruh sebagai 'mitra strategis' dengan tetap menjunjung tinggi kewajiban dan hak masing masing," kata Indah Anggoro Putri.

Dirjen Putri meyakini jika hal ini dilaksanakan akan berdampak positif dan dunia perburuhan akan selalu harmonis dan dinamis.

Kemnaker juga mengajak para pengusaha maupun organisasi serikat pekerja atau serikat buruh berkolaborasi meningkatkan skill pekerja atau anggota agar selalu dapat terus mengikuti perkembangan dan perubahan yang begitu cepat dan dinamis saat ini.

Salah satunya, yakni bekerja sama dan mengikuti berbagai pelatihan vokasi di balai latihan kerja (BLK) Kemnaker yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Kolaborasi ini akan memberi keuntungan dan kemajuan bagi semua pihak, pekerja memperoleh skill dan bisa terus bekerja dan produktif," ujarnya.

Sementara itu, perusahaan dapat memperoleh peningkatan produktivitas dan pemerintah terbantu dengan adanya peningkatan perekonomian dan kesejahteraan pekerja dan masyarakat.

Selama ini, Kemnaker bersama-sama serikat pekerja atau serikat buruh dan pengusaha telah terus-menerus menjalin komunikasi intensif dalam menghadapi kondisi hubungan industrial yang semakin dinamis dengan menjalin 'kemitraan strategis' dan dengan mengedepankan 'dialog sosial'.

"Prinsip ini diyakini mampu menjadi solusi dalam memperjuangkan kepentingan buruh dan menciptakan kelangsungan usaha," tegas Dirjen Putri.

Pemerintah, lanjut dia, membuka pintu lebar-lebar dan bersedia mendengarkan semua saran dan kritik yang sifatnya membangun, agar dunia ketenagakerjaan menjadi lebih baik.

Pihaknya juga mengajak pengusaha, serikat pekerja atau serikat buruh berkomitmen untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dengan berdialog untuk mencari solusi terbaik. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler