jpnn.com, SURABAYA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri meminta agar perguruan tinggi supaya mencetak generasi muda yang siap menghadapi perubahan jaman di era digitalisasi.
“Sebagai wahana untuk menyiapkan generasi muda yang akan masuk ke dunia kerja, peguruan tinggi harus dapat mencetak sumber daya manusia berkarakter, inovatif dan professional,” kata Menaker Hanif saat memberikan kuliah umum pada acara Pengukuhan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2018/2019, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Senin (3/9).
BACA JUGA: Menaker Beri Semangat Delegasi RI di ASC ke-12
Menaker Hanif mengingatkan sekitar 65 persen pekerjaan di masa yang akan datang merupakan pekerjaan yang belum diketahui saat ini. Pekerjaan-pekerjaan baru akan muncul menggantikan pekerjaan lama.
“Kita harus memantaskan diri dengan bekerja keras dan tanggap terhadap perubahan. Keterampilan adalah salah satu kunci untuk melindungi diri dari perubahan yang terjadi," kata Menteri Hanif.
BACA JUGA: Konser Amal untuk NTB, Gitar Milik Menaker Laku Rp 1 Miliar
Selain itu, tutur Hanif, mahasiswa juga dituntut harus mulai membangun karakter yang baik sejak dini. "Tidak hanya itu, kalian juga harus tampil diatas rata-rata," katanya.
Oleh karenanya, ungkap Menaker, untuk menciptakan generasi yang tampil di atas standar, perguruan tinggi harus mendidik mahasiswanya supaya mampu tampil kreatif dan inovatif.
BACA JUGA: Delegasi RI Mengikuti Program OSOC di Bangkok
“Perguruan Tinggi memiliki jasa sangat besar, memiliki peran penting membantu pemerintah melakukan investasi SDM. Tapi perguruan tinggi juga harus mengevaluasi dan melihat perkembangan di luar agar relevan. Jadi, kalau Anda tidak siap bersaing, upakan. Kalau Anda tidak siap bersaing, Anda akan ketinggalan,” kata Menteri Hanif.
Menurutnya, Revolusi industri 4.0 adalah era teknologi digital, semua serba digital. Apabila kita tidak bergerak ke era digital maka bangsa kita akan tertinggal. Karena itu, pengelola pendidikan tinggi harus mampu mengelola pesatnya kemajuan dunia digital yang mengalami perubahan begitu cepat.
Tidak hanya melalui pendidikan, pelatihan kerja juga dapat menjadi alternatif dalam upaya peningkatan keterampilan.
“Akses pelatihan sama pentingnya dengan akses pendidikan.Selain memperkuat program Balai Latihan Kerja, Pemerintah juga berencana membangun 1000 Balai Latihan Kerja komunitas tahun depan,” kata Menaker Hanif.
Senada dengan Menaker, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Prof.Ir. Achmad Jazidie, M.Eng mengungkapkan bahwa mahasiswa harus siap berubah dalam pola hidup, pola pikir, pola belajar, dan pola bekerja.
"Harus mengembangkan diri, mengembangkan kepribadian yang baik dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Keberhasilan hidup perlu diperjuangkan, tidak cukup hanya dalam impian," tutupnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Mencanangkan Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun 2022
Redaktur : Tim Redaksi