Menaker Ungkap Masalah yang Sering Dialami Pekerja Musik, PAPPRI Diminta Lakukan Ini

Senin, 01 Agustus 2022 – 23:49 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mengikuti pelantikan dan pengukuhan DPP PAPPRI secara virtual di Jakarta, Senin (1/8). Foto: dok Kemnaker. Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta pengurus Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik RI (PAPPRI) mampu menjalankan tugasnya dan membawa kemajuan nyata bagi organisasi bagi kesejahteraan para pekerja musik maupun pembangunan bangsa Indonesia.

Dia mengungkapkan para pekerja seni musik sering mengalami masalah, mulai dari upah kontrak kerja, hak cipta hingga permasalahan kesetaraan, diskriminasi dan pelecehan yang terjadi terutama pada pekerja perempuan.

BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Tekankan Seluruh ASN Kemnaker Pahami dan Menerapkan Nilai Integritas

"Saya yakin PAPPRI akan tetap terus membuktikan komitmennya untuk melawan segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan pelecehan yang ada di dunia permusikan Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah saat mengikuti pelantikan dan pengukuhan DPP PAPPRI secara virtual di Jakarta, Senin (1/8).

Menurutnya, PAPPRI sebagai wadah yang menghimpun para pekerja seni di bidang musik menjadi angin segar yang membawa harapan bagi perbaikan kesejahteraan dan kesetaraan bagi para anggotanya.

BACA JUGA: Kemnaker Mulai Eksekusi 10 Jurus untuk Pastikan Warga Batang Tak jadi Penonton KITB

Menaker Ida juga sangat mengapresiasi acara pelantikan PAPPRI yang juga diisi dengan penghargaan kepada para pemusik legendaris tanah air.

"Ini menunjukkan komitmen PAPPRI untuk terus memberi perhatian dan penghargaan kepada para artis dan pekerja musik yang telah berkontribusi besar bagi dunia permusikan di Indonesia," kata mantan anggota DPR itu.

BACA JUGA: Kemnaker dan JICA Jajaki Kerja Sama Penyelenggaraan Kejuruan Bahasa Jepang di BLK

Ketua Umum PAPPRI Tony Wenas dalam sambutannya mengatakan pihaknya akan bermitra dengan pemerintah, termasuk dalam memerangi segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan pelecehan yang ada di dunia permusikan Indonesia.

"Tidak dapat dipungkiri, pekerja seni sering mengalami masalah mulai dari upah kontrak kerja, hak cipta hingga permasalahan kesetaraan, diskriminasi dan pelecehan yang terjadi, terutama pada pekerja perempuan," beber Tony yang terpilih sebagai Ketum dalam Munas PAPPRI di Mataram, NTB, awal Maret 2022. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler