Kemnaker dan JICA Jajaki Kerja Sama Penyelenggaraan Kejuruan Bahasa Jepang di BLK

Jumat, 29 Juli 2022 – 21:43 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menerima audiensi JICA Mission for Foreign Migrant Workers, Jumat (29/7). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menjajaki kerja sama pengembangan kejuruan bahasa Jepang di balai latihan kerja (BLK).

Saat ini, Kemnaker dan JICA juga telah bekerja sama melalui program specified skilled worker (SSW) atau pekerja berketerampilan spesifik.

BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Noor Apresiasi Kerja Sama Pemkab Morowali Utara dengan PT GNI

"Selain kerja sama yang telah diselenggarakan, saat ini Ditjen Binalavotas sedang melakukan penjajakan kerja sama kejuruan bahasa Jepang di BLK UPTP," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah seusai menerima audiensi JICA Mission for Foreign Migrant Workers, Jumat (29/7).

Menaker Ida juga menyampaikan kerja sama lainnya yang tengah dijajaki, yakni penerimaan junior expert di berbagai bidang untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan vokasi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).

BACA JUGA: Kemnaker dan ANRI Siap Berkolaborasi, Ada yang Bikin Menteri Ida Fauziyah Bangga

Kemudian pengembangan tempat uji kompetensi bidang pariwisata bekerja sama dengan Japan Travel Agency, serta pengembangan program promosi penerimaan SDM Indonesia bidang teknisi otomotif oleh bengkel-bengkel di Jepang.

"Kami berharap agar kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik khususnya antara JICA dengan Ditjen Binalavotas dapat terus berkembang demi kepentingan pemerintah Indonesia maupun Jepang," ujar Ida Fauziyah.

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Tunjukkan Tanda-tanda Pemulihan di Sektor Ketenagakerjaan, Hamdalah

Kemnaker juga mendorong JICA mendukung pelaksanaan program pelatihan sesuai standar kompetensi yang diperlukan, sehingga dapat memenuhi persyaratan mengikuti program SSW, baik pelatihan bahasa Jepang maupun pelatihan teknis yang diselenggarakan di BLK UPTP.

"Melalui Ditjen Binalavotas juga meminta agar JICA dan pemerintah Jepang dapat mendorong asosiasi industri di Jepang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan skill test untuk program SSW agar dapat membuka atau menunjuk tempat uji kompetensi di Indonesia," terangnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler