jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan tengah mendorong penempatan Pekerja Migran Indonesia sektor formal dengan mempromosikan pekerja formal dan profesional yang siap saing.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan ada tiga tantangan peningkatan kualitas Pekerja Migran Indonesia (PMI).
BACA JUGA: Australia Barat Buka Pintu Bagi Tenaga Kerja Asing dari Tonga
Pertama, peluang kerja bagi pengguna berbadan hukum. Kedua, kompetensi yang harus dipenuhi oleh pekerja migran yakni pengunaan bahasa negara penempatan dan kualifikasi kompetensi sesuai dengan jabatan yang dipersyaratkan.
Ketiga, penguatan market intelligent untuk memperoleh informasi peluang kerja pada sektor formal bagi PMI.
BACA JUGA: Lindungi Jutaan Tenaga Kerja, Pemerintah Diminta Segera Buat Road Map Industri Hasil Tembakau
"Kami berupaya keras menaikkan level pekerja kita yang rerata low level. Dengan peningkatan kompetensi secara massif, diharapkan tidak lagi low level naik menjadi medium level, bahkan high level," kata Ida Fauziyah.
Meski demikian lanjut Ida, masih ada peluang terbuka bagi PMI di berbagai kawasan. Misalnya di negara Canada dan Selandia Baru untuk jenis pekerjaan butcher (pemotong daging); Uni Emirat Arab (Barista, waiter, konstruksi; Singapura (hospitality, industri, konstruksi, IT, rekayasa engineering, perawat); Korea (ABK, perikanan di luar EPS, caregiver, perawat); Kuwait (City bus, oil and gas, hospitality, sektor kesehatan); Yordania (hospitality, pertambangan dan garmen); Makau (hotel dan restoran); Belanda dan Mesir (perawat).
BACA JUGA: Pembangunan 6 Ribu MCK Serap 36 Ribu Tenaga Kerja di Lingkungan Pesantren
"Sedangkan potensi permintaan tenaga kerja di bidang perawat dan caregiver tahun 2010-2020 di luar negeri, mencapai 83.181 orang, untuk kawasan Amerika, Australia, Timur Tengah dan Asia Pasifik," ujarnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil