jpnn.com, JAKARTA - Anak buah Gubernur Anies Baswedan dari Pemkot Jakarta Timur berusaha meningkatkan kewaspadaan warga akan ancaman COVID-19 dengan cara mengarak sebuah peti mati keliling wilayah permukiman padat di Cakung, Selasa (8/9).
"Setelah ada pelonggaran pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, ternyata ada penambahan klaster di pemukiman padat. Kita upayakan untuk mengingatkan masyarakat secara preventif agar kasusnya berkurang," kata Camat Cakung Achmad Salahuddin.
BACA JUGA: PAN Kecewa Anies Baswedan dan Anak Buahnya Tidak Bekerja
Achmad mengatakan peti jenazah berukuran 1x2 meter persegi diarak oleh petugas untuk memberikan peringatan kepada warga bahwa COVID-19 adalah penyakit mematikan.
Kegiatan itu dilaksanakan sejumlah petugas gabungan dari unsur kecamatan, kelurahan, Satpol PP, hingga Puskesmas dengan cara mengelilingi setiap gang sempit di kawasan pada hunian Cakung.
BACA JUGA: Anies Baswedan Jamin Masih Ada Liang Lahat untuk Jenazah Korban COVID-19
Sejumlah petugas berkeliling menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap serta menyampaikan sosialisasi bahaya penularan COVID-19 menggunakan alat pengeras suara.
Selain itu ada pula petugas yang membawa papan pemberitahuan terkait kewajiban menggunakan masker saat berada di luar rumah.
BACA JUGA: Pegawai Pabrik Biskuit Kenamaan Positif Covid-19, Anak Buah Anies Baswedan Lakukan Pemantauan Ketat
"Gunakan masker, ingat saat ini kasus COVID-19 di Jakarta masih sangat tinggi," kata salah satu petugas menggunakan alat pengeras suara.
Dalam kegiatan itu belasan warga terjaring razia petugas dan diberikan pilihan sanksi berupa membersihkan lingkungan selama 60 menit atau membayar denda Rp250 ribu.
Achmad menambahkan kegiatan digelar mengingat wilayah Kecamatan Cakung masih berada pada urutan kedua tingkat penularan COVID-19 tertinggi di Jakarta Timur. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil