jpnn.com, JAKARTA - Pandemi corona membuat banyak rencana terpaksa harus ditunda, baik pekerjaan maupun yang berhubungan dengan keluarga.
Tak sedikit pula pasangan yang sudah menikah galau dengan rencana untuk menambah momongan atau memilik anak di masa pandemi.
BACA JUGA: Perdana di Indonesia, Jovee & Lifepack Gelar We The Health
Lalu sebaiknya apakah lebih baik menunda atau tetap melanjutkan program menambah anak?
Terkait pertanyaan tersebut, dr Darrel Fernando, SpOG mengaku tidak bisa memberikan jawaban secara pasti.
BACA JUGA: We The Health Sukses Gelar Konferensi Kesehatan Digital Pertama di Indonesia
Pria berkacamata ini mengembalikan rencana tersebut kepada keputusan masing-masing pasangan.
Pasalnya, bisa jadi pandemi ini juga mendatangkan berkah untuk pasangan yang belum diberi momongan.
BACA JUGA: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Kopi?
"Menambah anak di tengah pandemi? Itu saya enggak ada jawaban pasti, kalau mau tambah kehamilan ya silakan, kan ada juga pasangan yang belum diberi momongan, kalau menunda tahun ini pastinya akan lama lagi. Kan kasihan, belum lagi memperhitungkan faktor usia dan lainnya," ujar dr Darrel dalam webinar WeTheHealth yang membahas seputar rutinitas untuk wanita yang sedang hamil saat New Normal.
Kembali ke faktor umur, dr Darrel mengingatkan bahwa wanita memiliki batas usia aman hamil. Karena itu, jika ingin menunda kehamilan juga perlu dipertimbangkan demi kesehatan si ibu dan calon bayinya.
"Batas usia aman hamil itu antara 20-35 tahun, kalau lebih dari usia 35 tahun ke atas resiko untuk ibunya dan anak, untuk ibu bisa pendarahan, untuk anak bisa cacat atau down syndrome," paparnya.
Meski begitu, dr Darrel mengingatkan supaya wanita yang belum hamil di usia 35 tahun tidak perlu khawatir berlebihan seiring dengan kemajuan teknologi.
"Kembali lagi anak itu kan anugerah pemberian Tuhan, kalau ada wanita di atas 35 tahun hamil, jangan khawatir berlebihan, itu bisa dikonsultasikan kepada dokter, bisa lahir dengan cara operasi jika tidak bisa normal," tandas dr Darrel.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy