Webinar Kemerdekaan KLHK

Menanamkan Kesadaran Lingkungan di Hari Kemerdekaan

Jumat, 21 Agustus 2020 – 03:22 WIB
Para panelis saat Web Seminar dalam rangka Hari Kemerdekaan yakni Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Imam B Pradsodjo, Ibu Yenny Wahid, serta dimoderatori oleh Putri Indonesia 2020, RR. Ayu Maulida. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Dalam rangka memperingati 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan Web Seminar (Webinar) NGOPI atau Ngobrol Pintar dengan tema “Merah Putih di Dadaku, Lingkungan di Hatiku Untuk Indonesia Maju,” yang berlangsung di Jakarta, Rabu (19/8).

Webinar NGOPI menjadi wadah diskusi interaktif antara pemerintah dan mahasiswa seluruh Indonesia untuk menjaring pelibatan mahasiswa dalam upaya mewujudkan Indonesia Maju melalui kontribusi pelestarian alam sekaligus apresiasi terhadap pemenang Lomba Hari Lingkungan Hidup Tahun 2020.

BACA JUGA: KLHK Cari Solusi soal Pembukaan Lahan Berdasarkan Kearifan Lokal

Pada kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya hadir untuk memberikan penghargaan hadiah kepada pemenang lomba Hari Lingkungan Hidup Tahun 2020.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 1000 peserta yang berasal dari mahasiswa dan umum dibagi menjadi dua bagian. Yaitu Pre Session yang mengangkat bincang pengalaman dari narasumber yang berasal dari generasi muda yaitu Putri Indonesia Lingkungan 2020, Putu Ayu Saraswati; Mahasiswa Berprestasi UI 2020, Dizza Aliftsa Agus; dan Eco-Entrepreneurship, Vania Santoso.

BACA JUGA: Pesan Menteri LHK untuk Para Insinyur Teknik Kehutanan

Sesi diskusi Main Session yaitu diskusi dengan narasumber yang menjawab Surat Cinta yang dikirimkan mahasiswa yaitu pandangan dan pertanyaan yang diajukan kepada Ibu Menteri LHK.

Beberapa isu dibahas di dalam Surat Cinta yang dikirimkan dari perwakilan mahasiswa, di antaranya isu karhutla, deforestasi, pencemaran, hingga RUU Cipta Kerja.

BACA JUGA: Nevi Dorong Pemerintah Segera Kendalikan Ketimpangan Kemiskinan

Hadir membahas Surat Cinta tersebut, panelis yang terdiri dari Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Imam B Pradsodjo, Ibu Yenny Wahid, serta dimoderatori oleh Putri Indonesia 2020, RR. Ayu Maulida.

Penyampaian gagasan melalui Surat Cinta bukti bahwa generasi muda juga paham terhadap permasalahan pelestarian lingkungan, dan memberikan usulan solusi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kelestarian hutan Indonesia.

“Saya sangat senang dan bangga bahwa generasi muda saat ini mau terlibat untuk memberikan sumbangsih pikiran, tenaga, solusi, ide, dan kreatifitas untuk kebijakan program Pemerintah,” ungkap Wakil Menteri LHK, Aloe Dohong

Kementerian LHK melalui tugas dan fungsinya harus mampu untuk menginternalisasi nilai dan kesadaran lingkungan serta meningkatkan peran serta generasi muda dari tahapan peduli (awareness) menjadi kesadaran penuh (eco consciousness).

“Kami yakin bahwa saat nilai dan kesadaran lingkungan telah menjadi bagian dalam pola pikir dan perilaku generasi, akan muncul tanggung jawab dan semangat cinta lingkungan yang nyata dari generasi muda. Potensi dan modal besar ini harus dibina dengan sebaik mungkin,”jelas Wakil Menteri LHK.

Internalisasi Nilai dan Kesadaran Lingkungan

Sementara Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), KLHK, RM Karliansyah mengatakan, salah satu penyebab tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan selama ini adalah perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan.

Terkait dengan itu, maka Kementerian LHK melalui ajang Ngobrol Pintar “NGOPI” Kemerdekaan ini sesuai dengan tugas fungsinya harus mampu untuk menginternalisasi nilai dan kesadaran lingkungan serta meningkatkan peran serta generasi muda dari tahapan peduli (awareness) menjadi kesadaran penuh (eco consciousness).

“Kami yakin bahwa saat nilai dan kesadaran lingkungan telah menjadi bagian dalam pola pikir dan perilaku generasi, akan muncul tanggung jawab dan semangat cinta lingkungan yang nyata dari generasi muda. Potensi dan modal besar ini harus dibina dengan sebaik mungkin, tegas Karliansyah.

Terkait dengan konteks tersebut, lanjut Karliansyah, maka salah satu rentang umur yang perlu menjadi perhatian untuk dibina adalah mahasiswa. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang akan menjadi pemimpin dan bagian dari penerus estafet perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan sumber daya kita.

KLHK mengapresiasi antusiasme dari seluruh peserta lomba. Banyaknya animo peserta yang menyampaikan karya merupakan bukti bahwa penerapan “Adaptasi Kebiasaan Baru” tidak membatasi kreativitas masyarakat Indonesia untuk berkontribusi kepada lingkungan dan alam.

Cara berkreativitas yang baik dengan tetap menerapkan “Adaptasi Kebiasaan Baru” adalah gaya hidup baru yang perlu diteruskan dan menjadi tren yang akan terus berkembang.

Berikut lomba dan pemenang yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan HLH dan Hari Kemerdekaan:

1. Lomba Desain Inovasi IPAL USK dan Domestik menjaring 68 karya desain yang diikuti oleh 323 peserta baik perorangan atau kelompok dari 21 Perguruan Tinggi Dalam Negri dan 2 Perguruan Tinggi Luar Negeri. Dengan pemenang:

•           Kategori IPAL Domestik

a.         Juara Umum yaitu kelompok Sumber Kentjono (Universitas Gajah Mada)

b.         Favorit Landscape yaitu kelompok Tim Grissee (Institute Teknologi Sepuluh November)

c.         Favorit Terhemat yaitu kelompok Jungle Team (President University, Institute Tekonologi Nasional, Universitas Udayana, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta)

•           Kategori IPAL Usaha Skala Kecil

a.         Juara Umum yaitu kelompok Abdi Karya (Institut Teknologi Sepuluh November).

b.         Favorit Landscape yaitu kelompok Bela Dkk (Universitas Gajah Mada).

c.         Favorit Terhemat yaitu kelompok The Bee Gees (Institute Teknologi Bandung).

 

2.         Lomba Video Kreatif dengan tema "Kontribusi Kepada Alam" yang diikuti oleh 112 peserta yang berasal dari pelajar SMA. Dengan pemenang:

a.         Juara 1 dengan judul "Cepat Sembuh Bumi" oleh M.Fata Habibullah.

b.         Juara 2 dengan judul "Antrah" oleh Azkia Nadira, Rd Catra Tungga, Arif Hendrawan, Miftahul Arzaaq, Josia Pierre, Dinanti Syafirani, dan annisa Nur Somantri.

c.         Juara 3 dengan judul "Jaga Bumi Di Ujung Pandemi". oleh Chandra Tri Handoko, Wisang Dewadwi, Nurul Khasanah, Muhammad Abdor, Ariyanto, Agnes Dhika, Sumarjono, dan Anna Aprilia.

d.         Juara Favorit 1 dengan judul "Sampah Makanan Mengancam Bumi" oleh Arkana.

e.         Juara Favorit 2 dengan judul "Nubuat" oleh Bening Kalimasada, Ajeng Noviliandari, Zaenal Makhmudi, M.Nurrahmat, dan M.Wisnu.

 

3.         Lomba Cover Lagu dengan judul "Tumbuh Lestari" yang diikuti oleh 62 peserta yang berasal dari pelajar SD hingga Perguruan Tinggi. Dengan pemenang:

a.         Juara 1 yaitu M.Ma'ruf Zubaidi dan Restiana Dewi Suliyanti.

b.         Juara 2 yaitu Fadlianoor, M.Deny Kurniawan, Meidyna aurelia, dan Lea Purnama.

c.         Juara 3 yaitu Bhirawa Jr.Musik.

 

4.         Lomba Video TikTok dengan tema "Kampanye Menjaga Lingkungan dan Akan Menjadi Pejuang Lingkungan" yang diikuti oleh 92 peserta yang berasal dari masyarakat umum. Dengan pemenang:

a.         Juara 1 yaitu Marni Syafitriani AS dari Makassar.

b.         Juara 2 yaitu Tim Korban Semu dari Lumajang, Jawa Timur.

c.         Juara 3 yaitu Edy Suranta Ginting dari Buol, Sulawesi Tengah.

Diskusi yang kontruktif yang diselenggarakan dengan generasi muda diharapkan dapat menjadi upaya untuk menanamkan nilai, kesadaran, dan tanggung jawab cinta lingkungan serta berkontribusi kepada lingkungan.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler