Menang di Jabar, Optimis di Sumut

Kamis, 07 Maret 2013 – 07:03 WIB
JAKARTA - Koordinator DPP PKS Wilayah Dakwah Sumatera, Iskan Qolba Lubis, menyebut, kemenangan jago PKS di pilgub Jabar, yakni Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, juga menjadi pendongkrak semangat seluruh kader PKS untuk memenangkan Gatot Pujo Nugroho-T Erry Nuradi di pilgub Sumut yang pemungutan suaranya digelar hari ini (6/3).

"Setelah di Jabar menang, energi para kader pulih lagi. Kami yakin Sumut tinggal mengikuti Jabar," ujar Iskan, kepada JPNN kemarin.

Anggota DPR dari F-PKS itu memastikan, sejumlah petinggi DPP PKS juga akan turun ke Sumut hari ini.  "Kita akan turun untuk mengamankan suara Mas Gatot. Kita akan jaga semangat kader agar tidak kendor," ujarnya.

Kader-kader PKS, lanjut dia, juga menyebar turun ke lapangan sejak Kamis dini hari tadi. Tujuannya, agar jangan sampai calon pemilih 'digarap' pasangan lain dengan cara yang tidak baik.  Jika terjadi serangan fajar, kader-kader PKS siap menghadang.

"Seperti di Jabar, saat itu kita temukan tujuh karung selebaran. Tapi saya yakin tidak terjadi serangan fajar dan hal-hal yang tidak baik di Sumut," ujar Iskan.

Koordinator Komite untuk Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow mengatakan, sebagaimana terjadi di sejumlah pilkada di daerah-daerah lain,  aksi 'serangan fajar' juga rawan terjadi beberapa jam jelang waktu pencoblosan pilgub Sumut.

Serangan fajar ini bisa berbentuk politik uang (money politics), bisa juga black campaign berupa selebaran-selebaran gelap mendiskriditkan calon tertentu.

Namun, Jeirry meyakini, serangan fajar tidak akan punya pengaruh apa pun. "Masyarakat sudah cerdas. Uangnya diterima, yang dipilih tetap yang dia sukai, bukan calon yang memberi uang. Milih yang lain toh pemberi uang tak tahu juga," ujar Jeirry.

Lebih lanjut dikatakan, seluruh pasangan calon juga sudah sadar bahwa pemilih tidak mudah berubah pilihannya hanya gara-gara uang. Jadi, lanjutnya, kalau toh ada serangan fajar, hanya bertujuan untuk mengamankan suaranya saja, bukan untuk menggaet suara baru.

Ditanya mengenai tingkat partisipasi, Jeiry menyebut, angka golput di pilgub Sumut minimal  30 persen, maksimal 40 persen. Namun menurutnya, angka ini sudah cukup baik.

"Tatkala jumlah pasangan calon banyak, hingga lima pasang, maka angka partisipasi pemilih akan lumayan baik. Karena kelima pasangan itu akan memobiliasasi massanya masing-masing," ujar dia. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mestinya Pilpres Digelar Sebelum Pileg

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler