jpnn.com - JAKARTA -- Hasil hitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak di pemilihan legislatif 2014.
Menurut Peneliti LSI Rully Akbar, kemenangan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu disebabkan beberapa faktor.
BACA JUGA: Golput versi LSI Tembus 34,02 Persen
Namun, LSI memandang efek pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden yang diusung partai berlambang banteng moncong putih itu, belum maksimal.
"Jokowi effect tak membuat PDIP menang mutlak dan tidak maksimal seperti apa yang digembar-gemborkan orang," kata Rully dalam paparan hasil hitung cepat versi LSI bertajuk "Tidak Ada Partai yang Menang Besar", Rabu (9/4), di Jakarta.
BACA JUGA: Lima Ciri Cawapres yang Dibutuhkan Capres
Menurut Rully, memang pencapresan Jokowi bisa menarik pemilih dari partai lain maupun para pemilih yang belum memutuskan untuk menentukan pilihannya. "Namun, pemilih Jokowi belum terasosiasi dengan PDIP," ujar Rully.
Karenanya, Rully menyatakan selain Jokowi banyak faktor lain yang membuat PDIP menang. Antara lain posisi PDIP yang selama ini sebagai oposisi, sehingga ketika pemerintah dianggap gagal mensejahterahkan rakyat maka pemilih beralih ke partai ini.
BACA JUGA: PDIP-Golkar Rebutan Suara Wong Cilik
"Mungkin karena pemerintahan SBY tidak cakap untuk memberikan kesejahteraan, jadi PDIP dianggap punya solusi terbaik," kata Rully.
Selain itu, Rully menambahkan, kemenangan PDIP karena peran loyal voter. Sebab, kata dia, PDIP memang bisa dibilang memiliki kader militan dan kuat di level akar rumput. Kemudian, suara mengambang hampir maksimal terebut di segmen pemilih Jokowi.
"Selain itu juga karena limpahan suara partai lain. Jadi suara yang tadinya besar misalnya Demokrat yang pada 2009 meraih 21 persen dan sekarang tinggal sembilan persen beralih memilih PDIP," ungkap dia.
Seperti diketahui, Hasil hitung cepat LSI berdasarkan 90,35 persen data yang masuk sampai pukul 19.20, Rabu (9/4), PDI Perjuangan memeroleh 19,77 persen.
Posisi kedua Partai Golkar 14,61 persen, ketiga Partai Gerindra 11,80 persen dan keempat Partai Demokrat 9,73 persen. Di posisi kelima ada PKB 9,07 persen, PAN 7,47 persen, PPP 7,08 persen, Partai Nasdem 6,27 persen dan PKS 6,61 persen serta Hanura 5,26 persen. Sedangkan PBB hanya memeroleh 1,36 persen dan PKPI 0,97 persen.
Sampel dalam hitung cepat ini adalah 2.000 dari 546.645 Tempat Pemungutan Suara di seluruh Indonesia. Margin of error kurang lebih satu persen. Tingkat partisipasi pemilh (voters turn out) 65,98 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta Seluruh Kader Demokrat Legowo
Redaktur : Tim Redaksi