jpnn.com, BEKASI - Sriwijaya FC punya modal positif menatap Piala Presiden setelah meraih kemenangan di dua laga uji coba,
Setelah menang 4-1 atas Cilegon United, pada pertandingan di Stadion Candrabhaga Bekasi, tim membekap Bekasi Selection tujuh gol tanpa balas.
BACA JUGA: Persipura Resmi Mundur dari Piala Presiden 2018
Bagi Rahmad Darmawan, hasil ini sudah cukup untuk melihat sejauh mana kemampuan anak asuhnya. Namun, pada Piala Presiden mendatang, dia tetap mewaspadai kekuatan lawan yang jauh diatas tim yang dihadapi saat uji coba.
Persib bandung, PSM Makassar dan PSMS Medan yang berada satu grup bersama Sriwijaya FC tentu tidak akan memberikan kemenangan dengan mudah. Gengsi yang tersaji dalam grup tersebut, akan memberikan tekanan mental tersendiri bagi anak asuhnya.
BACA JUGA: Kans Tim Lain Lolos Makin Besar Jika Persipura Mundur
Hal ini diungkapkan Rahmad Darmawan usai pertandingan Sabtu. “Hari ini saya lihat anak-anak main lebih baik dari kemarin. Sangat baik bahkan. Tapi lawan kita ke depan akan jauh lebih kuat,” ujarnya.
Dari segi organisasi permainan, Makan Konate dan kolega telah menampilkan apa yang diharapkan RD selama ini. Namun, mantan pelatih T-Team Malaysia itu tetap berharap tim akan mencapai performa puncak di Piala Presiden untuk mengarungi kompetisi kedepan.
BACA JUGA: Mitman Sambut Baik Keputusan PT Liga Indonesia Baru
“Skor bukan jadi target, tapi hari ini pola permainan, aliran bola sudah dimaksimalkan oleh anak-anak. Termasuk strategi pressing yang kita mau,”ungkapnya. Pola inilah yang sebelumnya dalam uji coba lokal menjadi catatan tersendiri.
Pemain Sriwijaya FC masih belum terlihat padu. Masih minim organisasi saat kehilangan bola, dan terjadi kebocoran dalam bertahan. Kunci mengatasi hal tersebut, RD meminta anak asuhnya untuk meningkatkan fokus diatas lapangan.
Apalagi, seperti diketahui Persib Bandung yang menjadi lawan di partai pembuka punya sejarah rivalitas dengan Sriwijaya FC. Terbaru mengenai beberapa pemain mereka yang akhirnya dikontrak Tim Laskar Wong Kito seperti Makan Konate, dan Patrich Wanggai.
“Saya harap pemain bisa mempertahankan fokus dilapangan. Faktor eksternal diluar, tentu jangan dijadikan beban,”pinta RD. Selanjutnya, usai latihan recovery pagi ini, Sriwijaya FC akan bertolak menuju Bandung sebagai persiapan menuju Piala Presiden.
Makan Konate jadi salah satu pemain kunci dalam laga ujicoba Sriwijaya FC menghadapi Bekasi Selection. Diatas lapangan, ia sudah melihat jika rekan di tim barunya ini semakin padu. Meskipun ia dan beberapa pemain lain ditunjuk Rahmad untuk bermain di posisi yang berbeda.
Bagi Konate ini, merupakan cara pelatih menjawab kebutuhan strategi yang akan diterapkan di dalam tim. Dia sadar, ada beberapa pemain yang bertipe sama dengannya sehingga menjadi keputusan pelatih memilih yang terbaik untuk diturunkan.
“Tadi saya main sedikit melebar, ke kiri dan ke kanan. Menurut saya itu tidak masalah karena pelatih masih mencoba komposisi yang pas. Saya pernah di beberapa posisi yang tadi dimainkan sehingga siap,” bebernya.
Dalam pertandingan tersebut, Sriwijaya FC kembali memulai laga dengan penguasaan lapangan permainan. Pola pressing yang diterapkan RD membuahkan hasil baru pada menit ke 26 setelah Adam Alis mengeksekusi bola didalam kotak pinalti.
Penjaga gawang Bekasi Selection, Alex tak dapat berbuat banyak. Tujuh menit berselang giliran Esteban Vizcarra yang menambah pundi gol. Tendangan kerasnya menyambut umpan Makan Konate mengoyak jala gawang dan memperlebar jarak.
Rotasi penuh yang dilakukan pelatih Rahmad Darmawan hanya memberikan keunggulan dua gol di babak pertama. Dan baru pada babak kedua, tim mulai mengembangkan permainan. Organisasi permainan terlihat makin padu.
Hal ini dibuktikan dengan gol yang kembali dicetak Patrich Wanggai, satu menit laga berjalan. Blunder yang dilakukan pemain belakang lawan diselesaikan dengan mudah oleh mantan pemain Persipura Jayapura itu.
Usai cetak gol, giliran Wanggai memberi assist kepada Beto. Pemain yang akan segera dinaturalisasi ini, dengan mudah mencocor bola untuk menegaskan keunggulan 4-0 di menit 52. Rahmad Darmawan kemudian memasukkan Nur Iskandar, pemain berdarah Papua.
Ia menjawab tantangan tersebut dengan gol sundulan menyambut sepak pojok Yu Hyun Koo di menit 72. Tubuhnya yang kecil tak menjadi halangan bagi gelandang lincah ini untuk beradu bola udara dengan bek lawan.
Memasuki 10 menit terakhir, Sriwijaya FC tak menurunkan tensi serangan. Dua gol Alberto Goncalves di menit 81 dan 82, yang masing-masing diumpan Rizky Dwi Ramadana, memungkasi laga dengan skor akhir 7-0. (aja/ril)
Sriwijaya FC 7 – 0 Bekasi Selection
Gol :
Adam Alis ‘26
Esteban Vizcarra ‘33
Patrich Wanggai ‘46
Alberto Goncalves ’52, ’81, ‘86
M Nur Iskandar ‘72
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuan Rumah Ogah Dipermalukan di Depan Pendukung Sendiri
Redaktur & Reporter : Budi