Menurut Edwin, jangan sampai hanya demi kursi gubernur lantas menghalalkan segala cara. "Setelah pemilukada, siapapun yang menang harus diterima," kata Edwin dalam acara silaturahmi dan halal bi halal PDI 1947 di Jakarta, Jumat (14/9) malam.
Dalam acara yang mengangkat tema "Kebangkitan Nasionalis Indonesia" itu Edwin juga mengatakan, di organisasinya ini terdapat tim kampanye dan relawan masing-masing pasangan calon. Ia menyebut nama Ketua Umum PDI 1947 Sirra Prayuna yang menjadi relawan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Ada pula nama Alex Asmasoebrata yang menjadi tim kampanye pasangan Fauzi Bowo-Nahrowi Ramli.
Karenanya Edwin berharap kepada pihak-pihak di PDI 1947 yang menjadi pendukung pasangan calon gubernur di Pemilukada DKI untuk memelopori semangan persaudaraan. "Pemuda Demokrat Indonesia 1947 harus menjadi juru damainya. Kader Pemuda Demokrat merupakan pemersatu, bukan pemecah belah," kata Erwin.
Ditegaskannya, PDI 1947 merupakan organisasi yang independen, plural dan tidak ingin masuk dalam faksional kekuasaan. Selain itu PDI 1947 juta berkomitmen untuk untuk mengawal Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-undang Dasar 1945.
Sedangkan Sirra Prayuna menyatakan, siapapun pemenang pemilukada DKI Jakarta nanti harus menjadi pemimpin yang pro-rakyat, menyampingkan kepentingan pragmatis, berpikir membangun dan mensejahterahkan rakyat. “Serta menjadi pemimpin sederhana dan jujur,” katanya usai acara. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Bantah Catut Nama Faisal Basri
Redaktur : Tim Redaksi