Darmadi Durianto Dukung Waskita Karya Menggarap Proyek IKN

Senin, 30 Januari 2023 – 22:52 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Darmadi Durianto. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mendukung penuh jika BUMN Waskita Karya ikut berperan aktif dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN).

Hal tersebut disampaikan Darmadi saat merespons keberhasilan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. meraih beberapa kontrak terkait proyek baru IKN.

BACA JUGA: Apresiasi Groundbreaking PT Daikin, Darmadi Durianto: Iklim Investasi Makin Membaik

Sekadar informasi, dalam proyek IKN, Waskita Karya memenangkan sejumlah kontrak pembangunan dengan total nilai kontrak mencapai Rp 1,35 triliun.

Adapun luas lahan yang bakal digarap mencapai 50.678 m2 dan luas bangunan 33.312 m2 yang diperuntukkan untuk 3 bangunan, yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres, dan Bangunan Pendukung.

BACA JUGA: Anggota Komisi VI DPR Setuju Adhi Karya Menggarap Proyek IKN, Begini Alasannya

“Dengan dipercayanya Waskita Karya untuk menggarap sejumlah bangunan di proyek IKN seperti Gedung Sekretariat Presiden, Mess Paspampres dan Bangunan Pendukung. Tentunya merupakan capaian atau keberhasilan yang layak untuk diberikan dukungan," ucap Darmadi dalam keterangan tertulis pada Senin (30/1).

Darmadi mengatakan keberhasilan Waskita Karya memenangkan kontrak untuk menggarap proyek pembangunan di IKN tak terlepas dari jejak rekam mereka selama ini yang cukup kredible.

BACA JUGA: Komisi III DPR RI Dorong Polres Nganjuk Profesional Tangani Kasus Tawuran Pesilat

“Waskita Karya memiliki portofolio yang cukup bagus. Sejumlah pengalaman mereka torehkan dalam membangun seperti pengerjaan Wisma 46 Jakarta, Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Renovasi Masjid Istiqlal, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Terminal 1, Terminal 2, & Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta,” ungkap Darmadi.

Selain itu, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Terminal Baru Bandara Minangkabau Padang Sumatera Barat, dan Renovasi Terminal 1 Juanda Jawa Timur.

Selain keberhasilan menggarap pembangunan tersebut di atas, Darmadi mengatakan Waskita Karya juga berhasil memenangkan 2 tender proyek jalan yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 182 miliar.

“Pengalaman Waskita Karya dalam mengerjakan pembangunan gedung-gedung ternama seperti tersebut di atas, tol menunjukkan bahwa BUMN Waskita karya tersebut memiliki reputasi yang cukup kredibel dalam melaksanakan program pembangunan infrastruktur,” ujar Darmadi.

Menurut Darmadi, konsistensi mereka yang berprinsip tepat mutu dan tepat waktu juga jadi acuan pemerintah memberikan kepercayaan kepada Waskita Karya termasuk menggarap proyek IKN.

Lebih lanjut, Darmadi juga mengapresiasi transformasi digital yang dilakukan Waskita Karya dalam kerangka mengadopsi dan mengikuti perubahan zaman.

Transformasi tersebut misalnya, kata dia, Waskita Karya melakukan digitalisasi pada proses bisnis yang terbagi dalam empat tahap: bidding/marketing, engineering, procurement, dan construction.

Khusus terkait proses bidding terdapat winning war room, dengan memanfaatkan aplikasi Welcome.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, Darmadi mengungkapkan, aplikasi welcome memuat seluruh data tentang pasar, tender yang diikuti, dan status tender.

"Melalui winning war room ini, tim marketing dapat berkolaborasi dengan divisi-divisi lain yang terkait proses tender untuk menyiapkan strateginya. Padahal sebelumnya, koordinasi proses tender, termasuk proses bidding, berlangsung secara parsial," papar Darmadi.

Setelah adanya winning war room ini, Darmadi menuturkan, winning rate Waskita Karya naik, dari maksimal 20 persen, sekarang hampir menyentuh angka 30 persen.

“Jadi, dari sepuluh tender yang diikuti, Waskita bisa menang tiga. Sementara dulu hanya satu atau dua tender saja," ungkapnya.

Selain itu, kata dia, terkait proses engineering, Waskita Karya memanfaatkan Virtual Desktop Infrastructure (VDI).

Dengan VDI, perusahaan tidak perlu lagi menyediakan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi dan harga mahal untuk aktivitas tim engineering.

Misalnya, lanjut dia, perusahaan harus menyediakan laptop berspesifikasi tinggi untuk penggunaan aplikasi Building Information Modelling (BIM) oleh tim engineering yang bertugas di berbagai proyek Waskita Karya.

"Ketika perusahaan harus menggarap 100 proyek, bisa dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk pembelian laptop. Dengan memanfaatkan VDI, Waskita bisa mengurangi sehingga tinggal 20 persen (penggunaan perangkat laptop). Ini sangat mengurangi biaya,” puji Darmadi.

Tak hanya itu, kata dia lagi, dengan cloud-based design dan rendering process, tim engineering bisa melakukan tugasnya menggunakan laptop dengan spesifikasi yang lebih rendah.

Bahkan untuk pengerjaan proyek di luar negeri, salah satunya di Sudah Selatan, Waskita Karya akan memanfaatkan VDI.

"Dengan cloud-based design dan rendering process, tim engineering bisa melakukan tugasnya menggunakan laptop dengan spesifikasi yang lebih rendah. Bahkan untuk pengerjaan proyek di luar negeri, salah satunya di Sudah Selatan, Waskita Karya akan memanfaatkan VDI,” ujar ujar anggota Baleg DPR RI ini.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler