MADRID—Real Madrid dalam tekanan besar kala menjamu juara Bundesliga musim lalau Borussia Dortmund, Rabu (1/5) dini hari WIB nanti di Estadio Santiago Bernabeu. Kekalahan besar 4-1 yang diderita kala melawat ke Dortmund dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions Eropa pekan lalu menjadi penyebabnya.
Madrid kini dituntut mencetak gol sebanyak-banyaknya tanpa boleh kebobolan melawan tim yang belum terkalahkan sekalipun sepanjang liga musim ini. Sebuah pekerjaan yang sangat sulit.
Dalam catatan tujuh kali pertemuan kedua kubu, Madrid hanya sekali bisa menang tanpa kebobolan kala menjamu Dortmund di Bernabeu. Itupun dengan gol yang tak terlalu besar yakni 2-0. Saat itu terjadi pada leg pertama semifinal Liga Champions 1 April 1998. Ini adalah pertemuan pertama kedua kubu di pentas Eropa. Hasilnya Madrid lolos ke partai final dengan agregate 2-0 mengingat di leg kedua laga berakhir 0-0.
Pertemuan kedua mereka di Bernabeu terjadi pada pase grup kedua Liga Champions 19 Febuari 2003. Saat itu di leg pertama Madrid menang 2-1. Kemudian pada leg kedua di Dortmund skor berakhir imbang 1-1.
Pertemuan ketiga mereka di Bernabeu terjadi pada pase grup musim ini. Saat itu Madrid harus puas bermain imbang 2-2 setelah sebelumnya kalah 2-1 dalam leg pertama di Jerman. Pertemuan terakhir mereka adalah leg pertama semifinal pekan lalu dimana Dortmund mencukur Madrid dengan skor telak 4-1. Empat gol tuan rumah lahir dari Robert Lewandowski dan gol balasan madrid lahir dari Ronaldo. 4-1 adalah kekalahan terbesar Madrid di Liga Champions musim ini.
Melihat hasil ini keajaiban memang benar-nenar dibutuhkan Los Blancos—dini hari nanti. Namun dalam sejarah Liga Champions hal ini bukan tidak mungkin. AC Milan pernah mengalami hal serupa pada perempat final Champion musim 2003/2004 silam. Saat itu Milan kalah 4-1 dari klub Spanyol, Deportivo La Coruna di leg pertama. Namun kemudian tim merah-hitam berhasil unggul 4-0 di leg kedua.
Pertanyaannya mungkinkah Madrid bisa mengikuti jejak Milan? Atau Dortmund yang akan memperpanjang rekor tak terkalahkan musim ini dan melaju ke partai final di Wembley? Kita tunggu saja karena dalam sepakbola tidak ada hal yang tidak mungkin.(zul/jpnn)
Madrid kini dituntut mencetak gol sebanyak-banyaknya tanpa boleh kebobolan melawan tim yang belum terkalahkan sekalipun sepanjang liga musim ini. Sebuah pekerjaan yang sangat sulit.
Dalam catatan tujuh kali pertemuan kedua kubu, Madrid hanya sekali bisa menang tanpa kebobolan kala menjamu Dortmund di Bernabeu. Itupun dengan gol yang tak terlalu besar yakni 2-0. Saat itu terjadi pada leg pertama semifinal Liga Champions 1 April 1998. Ini adalah pertemuan pertama kedua kubu di pentas Eropa. Hasilnya Madrid lolos ke partai final dengan agregate 2-0 mengingat di leg kedua laga berakhir 0-0.
Pertemuan kedua mereka di Bernabeu terjadi pada pase grup kedua Liga Champions 19 Febuari 2003. Saat itu di leg pertama Madrid menang 2-1. Kemudian pada leg kedua di Dortmund skor berakhir imbang 1-1.
Pertemuan ketiga mereka di Bernabeu terjadi pada pase grup musim ini. Saat itu Madrid harus puas bermain imbang 2-2 setelah sebelumnya kalah 2-1 dalam leg pertama di Jerman. Pertemuan terakhir mereka adalah leg pertama semifinal pekan lalu dimana Dortmund mencukur Madrid dengan skor telak 4-1. Empat gol tuan rumah lahir dari Robert Lewandowski dan gol balasan madrid lahir dari Ronaldo. 4-1 adalah kekalahan terbesar Madrid di Liga Champions musim ini.
Melihat hasil ini keajaiban memang benar-nenar dibutuhkan Los Blancos—dini hari nanti. Namun dalam sejarah Liga Champions hal ini bukan tidak mungkin. AC Milan pernah mengalami hal serupa pada perempat final Champion musim 2003/2004 silam. Saat itu Milan kalah 4-1 dari klub Spanyol, Deportivo La Coruna di leg pertama. Namun kemudian tim merah-hitam berhasil unggul 4-0 di leg kedua.
Pertanyaannya mungkinkah Madrid bisa mengikuti jejak Milan? Atau Dortmund yang akan memperpanjang rekor tak terkalahkan musim ini dan melaju ke partai final di Wembley? Kita tunggu saja karena dalam sepakbola tidak ada hal yang tidak mungkin.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sponsor Mundur, Turnamen di Riau Batal
Redaktur : Tim Redaksi