Menaruh Perhatian pada Seniman, Pak Ganjar Kirim Bantuan ke 80 Desa

Rabu, 28 April 2021 – 20:05 WIB
Panggung Kahanan seniman Temanggung di Magelang. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, MAGELANG - Kemunculan para penari kuda lumping diiringi suara gamelan yang mengalun sendu mengawali pertunjukan Sanggar Seni Wahyu Eko Budoyo Temanggung di Panggung Kahanan road show, Rabu (28/4).

Gelaran seni budaya yang disiarkan secara virtual kali ini dihelat di Pendopo Joglo Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Mata Munarman Ditutup, Tangan Diborgol, TNI-Polri Beraksi, Lima Orang Tewas

Selain kesenian kuda lumping, juga dimeriahkan Woro Widowati, Justin Liee, dan seniman musik seKaresidenan Kedu.

Selain itu, disajikan pemutaran film pendek "Kendang Keriuk" yang disutradarai sienas muda Magelang Gepeng Nugroho.

BACA JUGA: Pak Ganjar Fokus Atur Pembatasan dan Pengetatan Larangan Mudik

Penari kuda lumping yang lincah dan atraktif menjadi daya tarik penonton Apalagi diiringi suara musik dari gamelan yang masih terbilang baru.

satu set gamelan milik Kuda Lumping Wahyu Eko Budoyo merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Pak Ganjar Akan Merapikan Kelembagaan, Siap-siap Para ASN Eselon IV

Pimpinan Kuda Lumping Wahyu Eko Budoyo, Agus Setyawan menuturkan bahwa kesenian tari kuda lumping sudah turun temurun dari leluhur di desanya dan masih dileastarikan hingga saat ini.

"Tiap minggu kami latihan, meski tidak ada tanggapan saat pandemi. Ini bentuk semangat kami dalam melestarikan kesenian," ujarnya.

Semangat seniman itu direspons baik oleh Gubernur Ganjar dengan memberikan bantuan berupa alat gamelan.

Bantuan itu bukan hanya kelompoknya saja yang menerima. Dia mencatat ada sekitar 80 desa di Kabupaten Temanggung yang menerima bantuan tersebut.

"Kurang lebih ada 80 desa yang mendapat bantuan gamelan. Nilainya macam-macam, mulai dari Rp 75 juta sampai Rp 200 juta. Disesuaikan dengan kebutuhan," lanjutnya.

Nah, Panggung Kahanan kali ini sebagai pembuktian keseriusan seniman dalam melestarikan seni.

"Ini sangat bermanfaat bagi seniman, menjadi ruang ekspresi. Harapannya bisa diselenggarapan di tiap daerah," jelasnya.

Serupa juga disampaikan Reviana, bassis Relita Modern Band asal Temanggung yang merasa mendapat perhatian setelah adanya Panggung Kahanan.

"Band ini diresmikan 2018, setelah pandemi job menjadi sepi. Ada satu, dua tanggapan tapi harus protokol ketat. Panggung Kahanan ini sangat bagus untuk ekspresi seniman," imbuhnya.

Panggung Kahanan kali pertama digelar pada bulan Ramadan tahun 2020 di rumah dinas gubernur Jateng dan saat ini sudah menginjak putaran ketiga.

Pagelaran secara daring ini merupakan respon Ganjar untuk membantu para seniman tetap kreatif di kala pandemi.

Pada Ramadan tahun ini Panggung Kahanan digelar di enam kota. Dimulai di Kendal, Pati, Kota Magelang, Banyumas, Kota Surakarta, dan Kota Pekalongan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler