jpnn.com, JAKARTA - Koordinator wilayah honorer K2 DKI Jakarta Nurbaiti sengaja datang ke Kantor Staf Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (29/1) untuk minta penjelasan seputar rekuitmen PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
Selain menanyakan petunjuk teknis (juknis) mengenai seleksi PPPK dari honorer K2, serta alasan membebankan anggarannya ke pemerintah daerah, Nurbaiti mengaku diutus Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) guna memastkan rekuitmen tersebut bukan harapan palsu.
BACA JUGA: Para Jenderal Purnawirawan TNI dan Polri Datangi Istana, Ada Apa?
Sebab, kata Nurbaiti, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, ketika rapat di Komisi II sudah menyampaikan bahwa tahap pertama seleksi PPPK dikhususkan untuk honorer K2 dengan formasi guru, kesehatan, dan penyuluh.
BACA JUGA: Ahmad Subagja: Honorer K2 Jangan Takut kalau Prabowo - Sandi Kalah
BACA JUGA: Pengurus Forum Honorer K2 Muncul di Istana
"Tahapan kedua baru masuk ke teknis administrasi. Kami mau menanyakan, apakah ini PHP atau benar-benar akan ada di mekanismenya. Bagaimanapun ini ada gejolak di bawah. Kalau cuma sekadar PHP, kenapa menteri bicara di komisi II," ucap Nurbaiti kepada JPNN, Selasa (29/1).
BACA JUGA: Titi: Kami Fokus Berjuang Bagaimana Honorer K2 jadi PNS
BACA JUGA: Jadwal Pendaftaran PPPK dari Honorer K2 Terancam Molor, Mengapa?
Hasil konsultasi dan klarifikasinya ke KSP nantinya akan disampaikan ke forum dan korwil honorer K2. Selain itu, dia juga akan meminta kepastian kapan proses seleksi PPPK ini akan dilakukan.
"Kami juga menanyakan kapan pelaksanaan PPPK ini dibuka. Berita baiknya kan mekanisme ini khusus honorer K2, benar enggak. Jadi kami mau minta klarifikasi mengenai apa yang disampaikan menteri di DPR," tambah Nurbaiti.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Terbaru Kepala BKN soal Gaji PPPK dari Honorer K2
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam