jpnn.com - TRANS TV dan Trans 7 juga ikut terjun meramaikan pertarungan serial Turki di Indonesia. Trans TV dengan Cinta di Musim Cherry yang sedang tayang dan Trans 7 dengan Kebangkitan Ertugrul yang tayang 15 September mendatang.
Planning and Scheduling Manager Trans TV Alex Bastian mengatakan, pihaknya memang sudah lama mencari serial Turki untuk diputar di Indonesia.
BACA JUGA: Berapa Keuntungan SCTV Tayangkan Elif?
"Melihat dari stasiun TV lain juga ada beberapa judul yang berhasil, kami pun coba dengan serial Turki, tapi yang sesuai dengan audiens kita," ujar Alex.
Berbeda dengan serial Turki Elif yang bergenre drama, Trans TV dan Trans 7 menghadirkan serial Turki yang berbeda sesuai dengan karakter audiens. Trans TV menyuguhkan serial bergenre komedi romantis yang dibalut sentuhan modern yang mengutamakan lifestyle.
BACA JUGA: Giliran Opera Sabun Turki Merambah Layar Kaca Indonesia
Targetnya adalah para perempuan upper market. Trans 7 beda lagi. Kebangkitan Ertugrul hadir dalam balutan histori, aksi, dan adegan kolosal yang kuat. Targetnya adalah para laki-laki yang menyukai film-film sejarah nan epik.
"Setiap stasiun TV punya karakter program yang berbeda. Termasuk serial Turki. Tidak semuanya melodrama. Kalau yang lain cocok dan berhasil dengan melodrama, Trans TV enggak. Kami ambil genre yang lebih muda dan modern," jelas dia.
BACA JUGA: Pamela Duo Serigala Anggap Bully seperti Makanan
Alex menerangkan, sebelum terpilihnya Cinta di Musim Cherry, ada beberapa tawaran judul yang masuk. Namun, serial itulah yang paling pas dengan audiens Trans TV. Kebetulan, serial itu pun punya rating nomor 1 di negara asalnya. Hasilnya: positif.
Alex mengungkapkan, secara rating, tayangan tersebut menunjukkan tren positif. Begitu juga halnya dari segi pengiklan. Respons mereka positif pada serial yang tayang setiap Senin hingga Jumat pukul 11.30 WIB itu.
Jika dilihat dari respons yang positif, Alex yakin tren serial Turki di Indonesia akan berlangsung cukup lama. Menurut dia, banyak faktor yang membuat serial Turki bisa diterima dengan baik di Indonesia. Yang pertama adalah serial Turki cukup diterima di dunia.
Terutama saat ada kekosongan drama dari Jazirah Arab. Selama ini Mesir dan Syria menjadi penyedia serial drama yang cukup aktif. Namun, situasi politik yang tidak stabil di dua negara tersebut membuat produksi terhambat.
"Saat itulah masuk drama Turki. Secara penampilan, Turki memang lebih modern. Namun, mereka juga masih tetap memegang norma kesopanan muslim, jadi bisa diterima dengan baik di sini," tutur dia.
Alex menambahkan, serial Turki juga diterima dengan baik di Amerika Latin karena punya jalan cerita yang mirip dengan telenovela. Serial Turki memang dituturkan seperti telenovela yang ceritanya terus berkembang dari satu episode ke episode lainnya. Tidak seperti serial Amerika yang setiap episodenya punya cerita yang berbeda, namun memiliki benang merah dengan episode lainnya di musim penayangan yang sama.
Perpaduan antara modern, unsur muslim, dan jalan cerita ala sinetron itulah yang membuat serial Turki laris manis di Indonesia. Alex menerangkan, audiens Indonesia sudah sangat terbiasa dengan jalan cerita khas sinetron. Tidak heran.
Sebab, telenovela asal Amerika Latin sempat begitu sukses di Indonesia. Nilai serial Turki makin meningkat karena adanya unsur-unsur muslim yang dimasukkan ke dalam cerita. "Jadi, memang ada kedekatan dengan serial Turki," ucap dia.
Alex juga mengatakan, dengan alasan yang sudah dipaparkan di atas, serial Turki bisa jadi lebih booming ketimbang serial Korea. Secara lokasi, Korea memang lebih dekat dengan Indonesia. Namun, secara budaya cukup jauh. Jadi, kurang ada kecocokan dengan mayoritas audiens.
Karena alasan itu juga, serial Korea hanya dinikmati kalangan tertentu dan tidak menyeluruh seperti telenovela di masa kejayaannya dulu. Hal lain yang membuat serial Turki diprediksi bisa bertahan lama adalah kualitasnya.
"Kebangkitan Ertugrul yang akan tayang di Trans 7 misalnya. Itu digarap enggak main-main. Look dan koreografinya sekelas Hollywood. Bujet produksinya pun cukup besar," ujarnya.
Atas dasar itu juga, Trans TV tengah menjajaki beberapa judul serial Turki lainnya untuk bisa ditayangkan di Indonesia. Kebetulan, komentar di media sosial pun menunjukkan sambutan positif. Para audiens menikmati judul yang tengah ditayangkan saat ini dan berharap ada judul lain yang tidak kalah dengan judul yang sekarang. (nor/and/dod/c9/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raffi Ahmad: Karena Kita Bukan PNS
Redaktur : Tim Redaksi