jpnn.com, LEBAK - Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda yang berada di Kampung Sukajadi, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Lebak, Banten, Senin (16/9) dini hari, terbakar. Bencana ini terjadi diduga akibat korsleting listrik di salah satu kamar santri.
Pimpinan Ponpes Nurul Huda KH Badrudin menceritakan, peristiwa itu terjadi ketika dirinya bersama para santri sudah terlelap tidur. Dia baru mengetahui terjadi kebakaran ketika mendengar teriakan para santri dan warga dari luar rumah.
BACA JUGA: Ponpes Terbakar, Santri Tewas Terpanggang
Mendengar itu, kata Badrudin, dirinya berlari keluar dan melihat api sudah membesar. Terlihat, para santri bersama warga berupaya melakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya.
Akan tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil maksimal, karena api cepat membesar dan menjalar ke kamar yang lain. “Ada 15 orang santri yang menghuni kobong (kamar santri) tersebut. Mereka tidak apa-apa, karena cepat keluar kobong ketika kebakaran terjadi,” kata Badrudin.
BACA JUGA: Ponpes Terbakar, Seorang Santri Tewas
Selain sepuluh kamar santri, kebakaran yang menimpa ponpesnya itu juga menghanguskan buku, kitab, pakaian, telepon seluler, dan bekal para santri.
Kerugian akibat musibah tersebut ditaksir mencapai Rp 80 juta lebih. “Satu orang santri mengalami luka ketika akan menyelamatkan diri. Dia berhasil loncat menyelamatkan diri, tetapi kakinya terkilir,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Rahong, Kecamatang Malingping Ubed Jubaedi membenarkan telah terjadi musibah kebakaran di Ponpes Nurul Huda. Hasil pendataan, kata dia, jumlah bangunan yang terbakar sebanyak sepuluh kamar yang diisi sebanyak 15 orang santri. Kini lanjutnya, para santri tinggal di kobong dan majelis yang tidak terbakar.
“Saya sudah cek ke lokasi kebakaran dan melakukan pendataan. Bahkan, saya telah melaporkan musibah tersebut kepada pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak,” katanya.
Menurutnya, pada saat kebakaran terjadi para santri sedang tidur terlelap. Ubed mengaku, sempat menghubungi petugas pemadam kebakaran tetapi api cepat membakar bangunan pesantren yang terbuat dari material yang mudah terbakar.
“Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek listrik di salah satu kamar santri,” katanya. (tur/zis)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti