jpnn.com - DEPOK – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Sakinah yang terletak di Jalan M Ali I, RT04/02, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, dilalap sijago merah, Rabu (3/8) dini hari. Akibat kejadian tersebut, seorang santri bernama Rizki, 8, siswa kelas 2 tewas terpanggang.
Warga Tanjung Priuk, Jakarta Utara itu diduga tidak sempat melarikan diri saat kobaran api melumat yayasan tersebut. Selain itu dua santri lainnya mengalami luka bakar cukup serius. Mereka adalah Fadelan, 9, dan M Khairul Amar, 7. Penyabab kebakaran itu diduga akibat hubungan arus pendek atau koorsleting listrik.
BACA JUGA: 445 Calon Jemaah Haji Kota Tangerang Diberangkatkan
Menurut Irwan, sakti mata yang juga satpam Yayasan Al Sakinah, asap pertama kali muncul dilantai tiga ruang tidur para santri. Kepulan asap hitam pekat itu pun berubah menjadi kobaran api yang membesar. Seketika itu pula puluhan santri dan ustad yang sedang tertidur lelap, berhamburan turun ke luar dari gedung.
”Yang lain sibuk bawa santri turun, saya langsung telepon Damkar. Apinya langsung membesar karena angin bertiup sangat kencang. Kejadiaannya saat semua sedang istirahat,” kata Irwan kepada INDOPOSb (Grup JPNN.com) saat ditemui dilokasi, Rabu (3/9).
BACA JUGA: Pedagang Tewas Didor Perampok
Irwan mengatakan, saat api membesar sejumlah siswa yang panik berhamburan keluar bangunan. Dari 24 siswa yang menghuni lantai tiga itu, yang tersisa hanya Rizki, Fadelan, dan M Khairul Amar. Karena panik, Rizki pun tidak mau turun dan bersembunyi dalam kamar yang sudah dipenuhi api.
Usaha Fadlan dan M Khairul Amar yang datang membujuknya untuk turun menyelamatkan diri berbuah mala petaka. Baju dan selimut yang dikenakan Rizki langsung dijilat api. Santri tersebut pun langsung terbakar hingga hangus.
BACA JUGA: Djoko Santoso Akui Satu Unimog yang Sempat Disita Miliknya
Begitu pula dengan Fadlan, wajah, kaki dan tangannya itu terbakar. Sedangkan M Khairul Amar hanya terkena pecahan kaca jendela. ”Semua korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Hampir sejam api bisa dijinakan petugas damkar yang datang dengan 5 mobil. Sudah sangat besar sekali api yang keluar,” jelasnya.
Irwan menambahkan, Rizki yang tewas terpanggang ditemukan dalam posisi tertelungkup. Yang tersisa dari tubuh korban hanyalah tengkorang dan tulang yang masih utuh. Jasad korban pun segera dibawa polisi untuk keperluan otopsi. Untuk Fadlan dan M Khairul Amar, keduanya dilarikan ke RS Graha Permata Ibu Kukusan, guna melakukan pertolongan pertama.
”Kalau kata polisi luka bakar pada Fadlan hampir 30 persen. Saya juga sudah hubungi pengelola yayasan untuk segera datang dan melihat lokasi. Ada banyak garis polisi dilantai tiga dan gedung yayasan,” imbuhnya.
Sementara itu, penanggungjawab Yayasan Al Sakinah, Munawar mengakui, jika kebakaran itu telah merenggut nyawa satu santri dan melukai dua santri lain. Oleh karena itu pula mereka pun siap bertanggungjawab atas pengobatan dan penguburan para korban tersebut. Untuk keluarga Rizki mereka telah memberikan santunan penguburan.
Sedangkan untuk Fadlan yang mengalami luka bakar cukup serius mereka rujuk ke RS Fatmawati. Dan bagi M Khairul Amar hanya diobati dan dikembalikan ke orang tua ”Kami pasti bertanggungjawab. Ya memang sudah tewas terbakar lantaran tidak mau tuturn. Hari ini dikubur Rizki, kalau Fadlan kami rujuk ke RS di Jakarta Selatan,” tuturnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Beji, AKP Syah Johan menjelaskan, dari hasil penyelidikan pihaknya dilokasi penyebab kebakaran itu adalah konsleting listrik obat nyamuk elektrik yang ada dikamar korban. Arus pendek itu kemudian menyambar ke sprei dan kasur.
Api dengan cepat menyambar bagian lain ponpes. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan dua orang luka bakar.
”Korban meninggal atas nama Riski. Korban luka bakar hanya Fadlan, dan M Khairul Amar hanya luka kena pecahan kaca. Kami masih menyelidiki kasus kebakaran ponpes itu,” tegasnya. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu JIS Sampaikan Keberatan
Redaktur : Tim Redaksi