jpnn.com - KARO - Markas Polres Karo, Sumatera Utara diserang ratusan warga yang disebut berasal dari Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat, Karo, Jumat (29/7).
Aksi ini diduga karena massa tak puas, lima warganya diamankan polisi akibat buntut dari drama pembongkaran pagar dan pemblokiran jalan di akses menuju Desa Lingga.
BACA JUGA: Warga dan Polisi Bentrok, 2 Orang Dilaporkan Tewas
Seperti dilansir dari Medan Bagus, awalnya pembongkaran pagar sempat berjalan lancar. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, aparat Desa Lingga memprotes tindakan yang dilakukan pengembang dan mengatakan bahwa ada pembiaran dari pihak kepolisian.
Merasa kecewa, akhirnya masyarakat Desa Lingga yang berjumlah lebih kurang 150 orang melakukan pemblokiran jalan umum, tepatnya di depan tenda pos polisi dan mengakibatkan Jalan Kabanjahe Simpang Empat macet total.
BACA JUGA: Tolong, Nelayan Merana karena Gelombang Tinggi
Tak berselang lama, massa yang sebelumnya melakukan pemblokiran jalan kembali membuka jalan dan bersama sama menuju ke lokasi pagar yang sudah dibongkar dan berencana akan melakukan pemagaran kembali.
Jumlah massa yang melakukan protes terus bertambah, sedikitnya 400 orang yang berkumpul di lokasi pemagaran mencoba menuju ke arah tenda pos polisi yang dijaga oleh kurang lebih 15 polisi sembari mengancam polisi tersebut.
BACA JUGA: Mengaku Anggota Intel Mabes Polri Demi Dapatkan Pujaan Hati
Merasa tidak mampu menghalau jumlah massa yang sangat banyak, personel polisi yang berjaga di tenda pos polisi meminta bantuan aparat kepolisian dari Polres Karo.
Namun warga semakin beringas, tenda pos polisi dan alat berat dilaporkan dibakar oleh warga. Beruntung pemadam kebakaran cepat datang guna memadamkan api.
Melihat massa yang semakin lama kian beringas, aparat kepolisian mengambil tindakan tegas dan mengamankan lima orang warga yang diduga menjadi provokator untuk diperiksa dan dimintai keterangannya.
Merasa tidak terima karena rekannya diamankan polisi, ratusan warga mendatangi Polres Karo. Tegang, mencekam dan akhirnya bentrok kembali terjadi. Ratusan warga dilaporkan mencoba melempari markas polres dengan menggunakan batu, dan dibalas dengan tembakan peringatan dan gas air mata dari aparat polisi.
Massa akhirnya berhasil dibubarkan. Namun diketahui ada korban meninggal dunia dari pihak warga akibat bentrokan tersebut. Sementara itu aparat polisi masih melakukan identifikasi terhadap mayat tersebut.
KBO Intel Polres Tanah Karo, Ipda Narno, mengatakan bahwa hingga pukul 21.30 WIB Jumat malam, polisi masih siaga. "Masih siaga. Kalau korban memang benar ada, tetapi untuk jumlah pastinya belum tahu," ungkapnya, seperti dikutip dari Medan Bagus. (sfj/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL Tangkap 8 Warga PNG
Redaktur : Tim Redaksi