Mencurigakan, Kapal Berbendera Mongolia Diamankan, Ternyata Isinya...

Sabtu, 09 April 2016 – 10:43 WIB
Ilustrasi. Foto: twitter

jpnn.com - CIREBON - Unit Penyelenggara Pelabuhan Indramayu mengamankan sebuah kapal motor berbendera Mongolia dan sembilan orang awaknya, Kamis (17/3). Kapal bernama Bizen Maru itu tidak dilengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dan diduga mengangkut minyak mentah atau minyak setengah matang dari sebuah kapal tanker di Pelabuhan Indramayu, Jawa Barat.

Kepastian adanya pelanggaran tersebut setelah pihak otoritas pelabuhan melakukan pemeriksaan kepada ABK dan nakhoda kapal tersebut yang mengatakan mendapat order untuk mengangkut minyak mentah dari wilayah Indramayu.

BACA JUGA: Terminal Seharga Rp 88 Miliar Mangkrak

“Total ada sekitar 60 ton minyak setengah jadi yang diduga didapatkan dari kapal tanker pengangkut minyak. Caranya kapal tersebut melakukan perpindahan ship to ship di atas perairan,” ujar Kepala Kantor Otoritas dan Kesyahbandaran dan Pelabuhan (KSOP) Cirebon, Rivolindo, Jumat (8/4).

Kapal MT Bizen Maru sendiri diamankan saat sedang lego jangkar di koordinat 06.13.324” S/ 108.26.010” T, Indramayu. Ketika itu, Kapal KN P.588 milik UPP Indramayu sedang melakukan patroli. Ketika melihat Bizen Maru, petugas memanggil melalui radio, namun tidak ada respon. 

BACA JUGA: Pernyataan Kejati Jatim Tak Bermakna di Pengadilan

“Kita memang awalnya sudah curiga. Pasalnya Pelabuhan Indramayu itu pelabuhan khusus, kapal ini sudah mondar-mandir sekitar dua bulan,” imbuh pria yang akrab disapa Revo.

Setelah diperiksa, sambung Revo, nakhoda kapal tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen resmi, seperti surat persetujuan berlayar (SPB). Setelah dicek, kapal tersebut teregister di negara Mongolia. “Kita hanya menindak pelanggaran di UU Pelayarannya saja. Sisanya yakni tindak pidananya akan dilimpahkan kepihak kepolisian,” tutur Revo.

BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Dicantolkan di Setang Motor Pakai Kresek

Namun Revo enggan terburu-buru menyimpulkan. Menurutnya, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah minyak tersebut berasal dari kilang di Balongan Indramayu atau bukan. Yang jelas di kapal tersebut terdapat 60 ton kondensat yang diduga hasil kejahatan. “Kita sedang upayakan memanggil pengorder kapal ini. Yang memberikan perintah salah seorang pengusaha dari Jakarta, inisialnya S,” imbuhnya.

Sementara itu nakhoda KMT Bizen Maru, Hiswan (30), warga Sulawesi Selatan mengatakan pihaknya tidak tahu menahu tentang barang tersebut. Menurutnya ia hanya mendapat perintah untuk mengambil minyak dari wilayah Indramayu. Dia pun tidak mengenali kapal tanker yang menurunkan minyak ke dalam kapalnya. 

“Saat itu malam, saya tidak tahu itu kapal tanker milik siapa. Pokonya saya disuruh menunggu di teluk itu nanti ada yang datang,”paparnya saat ekspos perkara di Pelabuhan Cirebon, kemarin. (dri/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Sikat Prostitusi, Pemprov Harus Lakukan Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler