jpnn.com, NGANJUK - Menteri Sosial Tri Rismaharini tiba-tiba melambatkan langkah kakinya saat menoleh ke posko sukarelawan PSHT, di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (16/2) sore.
Posko tersebut dibangun untuk membantu warga terdampak tanah longsor di desa tersebut.
BACA JUGA: Bu Risma Kaget Saat Terima Donasi Rp 1,6 Miliar
Tepat beberapa puluh meter setelah keluar dari gerbang posko dapur umum, Risma yang didampingi Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat beserta Kapolres Nganjuk AKBP Harvi memutuskan masuk ke salah satu posko.
“Ini apa yang dikerjakan di sini? Ayo pakai masker. Di sini kalian bantu opo?,” tanya Risma menyapa sekelompok muda-mudi yang duduk di halaman posko.
BACA JUGA: Datang Tengah Malam, Bu Risma Langsung ke Dapur Hingga Dini Hari Tadi
Di depan posko, tertera gambar lambang salah satu perguruan silat, juga beberapa spanduk bertuliskan posko tanah longsor serta terdapat tumpukan kardus berisi makanan untuk pengungsi.
Risma yang mengenakan gaun putih berjilbab pink, bercelana hitam dan bersepatu kets hitam bergaris putih, memilih mengajak berbincang dan mendengar keseharian para anak-anak muda itu tadi.
BACA JUGA: Temui Eks Anak Jalanan Pengelola Kafe Kopi, Bu Risma: Yakinlah Allah Itu Mahasegalanya
Di depan posko, berdiri remaja laki-laki, mengenakan masker, memakai anting di telinga kanan, menenteng alat komunikasi HT.
Ia seolah tak mempedulikan ada seorang Tri Rismaharini di dalam dan berbincang bersama rekan-rekannya.
Risma sempat duduk santai, bahkan lebih dari 15 menit, mantan Wali Kota Surabaya tersebut duduk santai berdiskusi sembari mendengar cerita anak-anak muda tersebut.
Setelah itu, Risma memilih mengajak mereka ke Puskesmas Ngetos yang lokasinya hanya hitungan meter dari posko.
Tak berhenti sampai di situ, Risma menyempatkan foto bersama sekelompok muda-mudi tersebut.
“Janji yo rek, harus semangat dan berusaha yang terbaik. Ayo foto, terus yelnya apa?,” tuturnya.
Setelah foto, pandangan Risma tiba-tiba tertarik kepada remaja memakai anting sebelah tadi, meski posisi berdiri saat foto berada di paling kiri.
“Aku seneng karo arek iki, soale make anting-anting (Saya suka dengan anak ini, soalnya pakai anting-anting),” ucapnya.
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu kemudian mengajaknya berbincang serius, dan remaja pria tersebut mengaku tak menyangka Mensos mengajaknya bicara.
“Kuwe pengen opo? Pengen usaha opo? (Kamu ingin apa? Ingin usaha apa)?” tanya Risma.
Remaja pria bernama Rafi itu pun tanpa berpikir panjang langsung menjawab, 'buka bengkel'.
Mendengar jawaban tersebut, Risma berjanji akan membukakan bengkel bagi Rafi, namun dengan komitmen yang harus ditepatinya.
“Kamu mau saya latih di bengkel? Kamu sudah bisa? Kamu ingin buka bengkel di mana?” tanya Risma ke Rafi.
Sembari tersipu, Rafi hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
“Kamu selama ini yang bantu-bantu? Oke sekarang kamu mau ikut saya? Sebentar saja di balai milik Kemensos di Solo, nanti dilatih dan kalau lulus saya bukakan bengkel untuk usaha,” kata Risma.
“Tapi kamu juga harus yakin bisa. Kalau tidak yakin bisa, bagaimana nanti? Kamu harus berubah menjadi lebih baik dari sekarang,” kata Bu Risma.
Rafi yang ditemui usai diajak berbincang Risma merasa semringah, bahkan ia mengaku senang karena akan dibukakan bengkel oleh Tri Rismaharini.
“Saya mau ikut pelatihan. Nanti juga katanya dibukakan bengkel. Saya senang," kata Rafi sembari berjalan menuju posko. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adek