jpnn.com, CIANJUR - Salah satu bangunan Pondok Pesantren Al Mahmudi Kecamatan Cipanas, Cianjur dilalap si jago merah, Rabu (6/2) dini hari WIB. Diduga, kebakaran tersebut disebabkan adanya korsleting.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cianjur, api kali pertama terlihat di salah satu kamar santri sekitar pukul 00.30 WIB. Api kemudian dengan cepat menjalar ke sejumlah bangunan. Salah satu santri Ponpes Al Mahmudi, Mochammad Ridwan Ravsanjani mengungkapkan, saat itu dirinya tengah tidur di kamarnya nomor 12.
BACA JUGA: Hasanuddin: Target Kami di Pilpres 60 Persen
Namun, tiba-tiba dia merasakan panas pada bagian punggungnya. “Makanya langsung bangun, kok ada panas di punggung,” ungkapnya.
Saat membuka matanya, Ridwan pun dikagetkan dengan selimut yang ia gunakan ternyata sudah terbakar. Selain itu, ia melihat dinding kamar yang terbuat dari kayu juga sudah dilalap api cukup besar.
BACA JUGA: Bapak, Anak & Cucu di Cianjur Ditabrak Bus dari Depan, Dilindas Truk dari Belakang
“Saya lari terus ngecek (sumber api, red). Ternyata dari kamar sebelah nomor 11,” bebernya.
Kamar itu sendiri, lanjut Ridwan, kosong alias tak berpenghuni. “Api sudah besar, sudah menjalar ke dinding kamar,” lanjutnya.
BACA JUGA: Heboh! Helikopter dengan Pilot Bule Mendarat di Lapangan Parkir Truk Cianjur
Melihat api yang cukup besar itu, ia lantas berlari dan berteriak untuk membangunkan santri yang lainnya. Para santri pun kemudian dengan alat seadanya berusaha untuk memadamkan si jago merah yang terus menjalar ke bagian lain bangunan. “Pakai apa aja, timba, ember, selang air. Semua dipakai,” katanya.
Sementara, salah satu warga sekitar Pondok Pesantren Al Mahmudi, Inen mengaku terbangun setelah mendengar teriakan permintaan tolong santri. Ia kemudian mendatangai ponpes tersebut dan langsung menghubungi pihak polisi, pemadam kebakaran dan PLN.
Tak hanya dirinya, sejumlah warga lainnya juga langsung berdatangan untuk ikut membantu memadamkan api. “Kemudian kami segera menghubungi pemadam kebakaran Cipanas dan PLN sambil berupaya memadamkan api bersama warga lainnya,” ungkap Inen.
Kendati demikian, usaha santri dan warga untuk memadamkan api tak sepenuhnya berhasil. Pasalnya, api terus makin membesar dan merembet ke bagian bangunan lainnya. “Apinya besar aja terus, jadi (upaya pemadaman, red) nggak ngatasi gitu,” terangnya.
Inen menambahkan, api sendiri baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.00 WIB setelah satu unit mobil Damkar Cipanas datang ke lokasi.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Diduga, kerugian atas kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp250 juta. “Untuk selanjutnya kami melaporkan kejadian tersebut ke pihak-pihak terkait yang ada di wilayah Ponpes Al Mahmudi,” pungkasnya. (dan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 47 Kepala SMP di Cianjur Diperiksa KPK
Redaktur & Reporter : Adek