JAKARTA - Untuk menjaga pasar-pasar utama Crude Palm Oil/minyak sawit (CPO), Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan berjanji akan mempertimbangkan penurunan Bea Keluar (BK) CPO. Hal tersebut akan dilakukan agar ekspor CPO Indonesia tak kalah dengan Malaysia.
"Akan kita pertimbangkan, memang Malaysia sudah menurunkan sampai 0 persen, kita akan coba. Kita kan sekarang sudah 7,5 persen, nanti akan kita coba dulu," ucap Gita di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/1).
Seperti diketahui, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendesak pemerintah segera menurunkan BK CPO untuk menjaga daya saing produk CPO Indonesia.
"CPO di Malaysia pajaknya diturunkan, tinggal 4,5-8 persen. Ini mesti dicermati oleh Indonesia, kita masih 7,5-20 persen," ujar Sekretaris Jenderal GAPKI Joko Supriono.
Bila penurunan BK CPO Malaysia tidak segera disikapi oleh pemerintah Indonesia dengan penurunan BK CPO Indonesia, Joko khawatir Indonesia akan kehilangan pasar CPO di India dan Pakistan. (chi/jpnn)
"Akan kita pertimbangkan, memang Malaysia sudah menurunkan sampai 0 persen, kita akan coba. Kita kan sekarang sudah 7,5 persen, nanti akan kita coba dulu," ucap Gita di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/1).
Seperti diketahui, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mendesak pemerintah segera menurunkan BK CPO untuk menjaga daya saing produk CPO Indonesia.
"CPO di Malaysia pajaknya diturunkan, tinggal 4,5-8 persen. Ini mesti dicermati oleh Indonesia, kita masih 7,5-20 persen," ujar Sekretaris Jenderal GAPKI Joko Supriono.
Bila penurunan BK CPO Malaysia tidak segera disikapi oleh pemerintah Indonesia dengan penurunan BK CPO Indonesia, Joko khawatir Indonesia akan kehilangan pasar CPO di India dan Pakistan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Masuk Teh Dievaluasi
Redaktur : Tim Redaksi