Mendag Zulkifli Hasan Tegaskan Komitmen Hubungan Dagang Indonesia-Mesir

Jumat, 19 Mei 2023 – 18:00 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung penguatan kemitraan antara pengusaha Indonesia dan Mesir. Foto: Dok Kemendag

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung penguatan kemitraan antara pengusaha Indonesia dan Mesir.

Pria yang karib disapa Zulhas itu menilai di tengah tekanan perekonomian global, kerja sama perdagangan dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat antarnegara.

BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan Ajak Diaspora Indonesia Maksimalkan Ruang Ini untuk Promosi Produk

Hal itu disampaikan Zulhas saat menutup rangkaian kunjungan kerjanya dengan mengunjungi perusahaan importir kopi dari Mesir, Zahret El Bon El Brazili Co pada Selasa (16/5) di Kairo, Mesir.

Zulhas pun mengapresiasi importir Zahret El Bon El Brazili Co yang setia menjadi mitra kerja sama dengan perusahaan kopi Indonesia dan telah terjalin cukup lama.

BACA JUGA: Harga Telur Meroket, Begini Penjelasan Mendag Zulhas

"Saya berharap hubungan yang lebih hangat antara kedua negara dapat terealisasi sesuai target, demi kemakmuran rakyat di negara masing- masing. Apabila menemui kendala, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Atase Perdagangan RI di Kairo siap membantu," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan kebutuhan kopi yang sangat tinggi di Mesir khususnya kopi robusta menjadikan negara Spinx sebagai pasar yang sangat potensial bagi eksportir Indonesia.

BACA JUGA: Mendagri Apresiasi Jajarannya Atas Raihan Penghargaan Kinerja Anggaran Terbaik 2022

Kemendag mencatat Mesir adalah pasar terbesar kedua tujuan ekspor kopi Indonesia ke pasar global. Pada 2022, ekspor kopi Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD 82 juta dengan tren pertumbuhan 12,12 persen dalam lima tahun terakhir (2018-2022).

Mesir, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, merupakan mitra dagang istimewa bagi Indonesia karena merupakan negara pertama di jazirah Arab yang mengakui kedaulatan Indonesia.

Selain itu, jumlah diaspora yang bermukim di Mesir juga cukup banyak, yaitu sekitar 13.000 orang.

"Untuk itu, hubungan baik antara kedua negara yang sudah terjalin selama lebih dari tujuh dekade ini perlu dibina dan dikembangkan lebih lanjut," tambah Mendag Zulkifli Hasan.

Pemilik Zahret El Bon El Brazili Co, Hassan Fawzy menyampaikan perusahaannya memproduksi 100.000 ton kopi per tahun yang 70 persennya berasal dari Indonesia. Bijih kopi robusta yang diproses merupakan bijih kopi yang di antaranya berasal dari Lampung, Jember, Temanggung, dan Gayo.

Kunjungan ke Pabrik Indomie di Mesir

Sebelumnya, pada Senin (15/5), Mendag Zulkifli Hasan juga mengunjungi salah satu pabrik Indomie di Kairo di bawah perusahaan Salim Wazaran Abu Alata Ltd. Pada kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan bertemu dengan pimpinan pabrik Indomie di Mesir, antara lain General Manager Imri Yahya, General Manager Transworld Mugetaba Abusabeeb, Direktur Manufaktur Salim Wazaran Group Arif Subowo dan Wakil CEO Ahmad Muafi.

Hadir dalam acara Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Pimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia.

Pada kunjungannya, Mendag Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan siap memfasilitasi pebisnis Indonesia yang berpotensi membangun pabrik atau kantor cabang di luar negeri, khususnya Mesri.

Menurutnya, pengusaha, seperti PT Indofood Sukses Makmur yang mendirikan pabrik di Mesira perlu didukung.

Langkah tersebut diharapkan akan semakin memperkuat pencitraan produk (branding) Indonesia sebagai pusat komoditas primer serta makanan olahan dunia di dunia.

Kemendag tidak hanya berkomitmen mendukung pelaku usaha untuk mengekspor produknya dari Indonesia ke pasar global, tetapi juga siap memfasilitasi pebisnis dalam mendirikan pabrik atau kantor cabang di luar negeri.

"Dengan mendirikan pabrik di Mesir diharapkan akan memperkuat branding yang nantinya akan menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam mempromosi produk- produk kuliner Indonesia lainnya di pasar global," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menegaskan kunjungan ke perusahaan importir Mesir dan eksportir Indonesia merupakan agenda penting dari rangkaian kegiatan misi dagang yang dilaksanakan Kemendag.

"Misi dagang ini merupakan wujud nyata komitmen Kemendag dalam mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nonmigas nasional, termasuk makanan olahan dan bahan pangan lainnya," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan utama para buyer dalam mengidentifikasi pemasok produk-produk primer dan makanan olahan yang terpercaya sebagai mitra dagang.

"Keunggulan produk makanan Indonesia yang dapat mendongkrak nilai jualnya di mata buyer salah satunya adalah kehalalannya. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, konsep halal produk Indonesia sudah tidak diragukan masyarakat Mesir,” imbuhnya.

Dia menyebutkan Mesir merupakan hub perdagangan atau pintu masuk perdagangan ke negara-negara lain di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara sehingga peluang pasar yang tersedia pun bertambah luas.

Mendag Zulkifli Hasan berharap, produsen makanan dan bahan pangan dari Indonesia dapat mencermati dan memanfaatkan potensi pasar tersebut. Terlebih dengan telah ditandatanganinya Joint Trade Commission (JTC) antara Indonesia dan Mesir.

"Melalui JTC, peluang eksportir Indonesia untuk merambah pasar Mesir dan sekitarnya semakin terbuka. Jadi, silahkan dimanfaatkan peluang beserta kesempatan yang ada. Jangan ragu untuk menghubungi kami di Kemendag atau menghubungi pihak KADIN maupun business council di kedua negara," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, pada 2022, populasi Mesir tercatat hampir 110 juta jiwa.

"Dengan jumlah populasi tersebut, peluang pasar makanan dan minuman Indonesia sangat besar untuk memenuhi kebutuhan Mesir terhadap pangan. Indonesia bisa memanfaat peluang tersebut didukung dengan sumber daya alam yang melimpah," urainya.

Mendag Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha Indonesia dan Mesir untuk terus berkolaborasi.

"Diharapkan kunjungan kerja kali ini memunculkan ide-ide baru untuk pengembangan bisnis para pelaku usaha Indonesia di kancah global, khususnya Mesir. Mari berkolaborasi demi peningkatan nilai perdagangan kedua negara, sekaligus mendorong ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir," pungkas Mendag Zulkifli Hasan.

Wakil CEO Salim Wazaran Group, Ahmad Muafi menyampaikan Indomie saat ini memiliki dua pabrik di Mesir. Pabrik tersebut dibangun pada 2009 dan 2020 dengan total 12 lini produksi yang memproduksi 160 juta bungkus Indomie per bulan.

"Ke depannya, Indomie berencana membangun pabrik ketiga di Mesir," ujar Ahmad.

Pada Januari-Maret 2023, perdagangan kedua negara telah mencapai USD 432,90 juta. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 379,40 juta dan impor senilai USD 53,50 juta.

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 325,80 juta.

Berdasarkan data terbaru, komoditas ekspor utama dari Indonesia ke Mesir, yaitu crude palm oil (CPO) dan turunannya, kopi, benang dari serat stable artifisia, kayu dan barang dari kayu, kertas, bahan kimia organik, makanan olahan, serta karet dan barang dari karet.

Sedangkan, total perdagangan tahun 2022 sebesar USD 1,57 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD 1,34 miliar dan impor Indonesia dari Mesir sebesar USD 0,23 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 1,11 miliar. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018-2022), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif 11,21 persen.

Pada kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Divisi KADIN Mesir Hassan Fawzy, yang juga merupakan pemilik Zahret El Bon El Brazili Co dan manajer perusahaan Amr Hassan Fauzy.

Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Duta Besar RI Kairo Lutfi Rauf, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler