Mendagri Amit Shah Kembali Dirawat di RS Setelah Sembuh dari COVID-19

Selasa, 18 Agustus 2020 – 18:55 WIB
Menteri Urusan Dalam Negeri India Amit Shah menerima karangan bunga saat tiba di kantor kementerian di New Delhi, India, Sabtu (1/6). Foto: REUTERS/Altaf Hussain

jpnn.com, MUMBAI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) India Amit Shah kembali harus dirawat di rumah sakit, Selasa (18/8).

Amit Shah sebelumnya baru empat hari sembuh dari COVID-19.

BACA JUGA: PM India Resmikan Pembangunan Kuil Hindu di Atas Reruntuhan Masjid Barbri

Ia kembali dirawat karena mengalami kelelahan dan sekujur badannya sakit.

Shah, orang dekat Perdana Menteri India Narendra Modi dan orang kedua di kabinet, dirawat di rumah sakit milik pemerintah All India Institute for Medical Sciences di New Delhi, demikian pernyataan pihak rumah sakit.

BACA JUGA: Dubes India Menemui Pak Ganjar, Bawa Pesan Penting untuk Jateng

"Ia nyaman di ruangan inap dan bekerja dari rumah sakit," terang pihak RS, seraya menegaskan, hasil tes menunjukkan Shah negatif COVID-19.

Shah merupakan politisi dengan jabatan paling tinggi di India yang terserang COVID-19. Sementara itu, kepala perusahaan farmasi Biocon Ltd, Kiran Mazumdar Shaw, pada Senin menyatakan ia positif mengidap COVID-19.

BACA JUGA: Seorang Kelompok Intoleran Solo Ditangkap, Bahaya, Ternyata

India menempati urutan ketiga untuk negara dengan jumlah pasien positif terbanyak dunia. Di atas India, Amerika Serikat menempati urutan pertama, diikuti oleh Brazil pada urutan kedua.

Rata-rata kasus harian di India sejak 30 Juli terus naik di atas angka 50.000 pasien. Per Selasa, jumlah kasus positif bertambah 55.079, sementara angka korban jiwa naik 876 sehingga totalnya mencapai 51.797 jiwa. Sejauh ini, jumlah pasien positif di India telah melampaui angka 2,7 juta jiwa.

Tingkat penyebaran COVID-19 di New Delhi dan Mumbai mulai stabil, tetapi di kota-kota kecil seperti Pune dan Bangalore, jumlah pasien positif terus naik.

Otoritas di Pune pada Senin mengatakan 51,5 persen dari orang-orang yang menjalani pemeriksaan antibodi di lima daerah paling terdampak menunjukkan jejak virus. Artinya, tingkat penularan lebih tinggi dari laporan resmi pemerintah.

"Ini (hasil pemeriksaan) merupakan satu-satunya informasi yang dapat diandalkan untuk mengetahui tingkat penularan di India," kata seorang ahli virologi klinis, T Jacob John. Ia merupakan pensiunan profesor di Christian Medical College, negara bagian Tamil Nadu.

"Survei antibodi menunjukkan tingkat penularan yang riil beberapa kali lebih tinggi daripada hasil tes antigen dan RT-PCR," terang dia. (reuters/antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Covid-19   India   amit shah   Corona  

Terpopuler