“Kita benar-benar sangat menyesalkan peristiwa ini. Hanya gara-gara masalah sepele, katanya ada seorang perempuan yang diganggu, justru sampai menimbulkan amuk massa. Yang diperlukan itu adalah tindakan preventif. Harusnya pemerintah daerah cepat mengambil tindakan, sehingga tidak terjadi kejadian anarkis yang lebih besar. Tindakan menjaga ini kan harusnya dimulai dari kepala desa,” ungkap Gamawan di Jakarta, Rabu (31/10) sore.
Namun begitu Gamawan tidak mau buru-buru menyalahkan aparat pemerintah di Lampung. Hanya saja menurutnya, ke depan perlu dikembangkan sifat tanggap yang lebih sensitif.
“Saya tidak menilai, tapi secara normatif, mestinya padamkan api selagi kecil. Berkali-kali hal ini saya omongkan baik itu dihadapan kepala daerah, pejabat kesatuan bangsa dan politik di daerah, maupun satuan polisi pamong praja yang ada,” katanya.
Gamawan juga mengaku telah berkali-kali mengirimkan surat edaran para kepala daerah. Isinya, meminta agar para kepala daerah benar-benar tanggap melihat potensi timbulnya aksi-aksi anarkis. Apalagi di Lampung, aksi anarkis telah terjadi beberapa kali.
Untuk itu secara khusus Mendagri juga meminta para tokoh-tokoh masyarakat di Lampung agar ikut berperan lebih maksimal lagi dalam meredakan konflik. “Karena penyelesaian bisa dengan berunding, ”ujarnya.
Namun begitu ia merasa membesarnya amuk massa, tidak tertutup kemungkinan disebabkan adanya pihak-pihak yang turut memerkeruh suasana. Indikasi ini terlihat dengan banyaknya pesan singkat yang mengajak warga untuk melakukan penyerangan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harusnya BPK Juga Periksa Sri Mulyani soal Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi