Mendagri Berharap Kolaborasi dengan Kemensos dan FRI Lahirkan Kebijakan Tepat Sasaran

Senin, 29 Maret 2021 – 21:14 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (tengah) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Sosial (Kemensos), dan Forum Rektor Indonesia (FRI), di Kantor Kemendagri, Senin (29/3). Foto dok Puspen Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap, kolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos), dan Forum Rektor Indonesia (FRI) dalam Data Presisi Pemerintahan Desa, bisa menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Tito dalam penandatanganan nota kesepahaman antara ketiganya di Sasana Bhakti Praja, Gedung C, Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (29/3).

BACA JUGA: Mantapkan Data Desa Presisi, Kemendagri Jalin MoU dengan Kemensos dan FRI

"Kami kolaborasi antar pengambil kebijakan dan dunia akademik, sehingga akan dibuat kebijakan yang tepat sasaran untuk rakyat," ujar Mendagri Tito.

Sinergisitas dan kolaborasi ketiga pihak tersebut juga diharapkan mampu menjadi dasar kebijakan dalam pembangunan, maupun bidang sosial.

BACA JUGA: Ruben Onsu: Dia Tempat Sampah Gue, Kalau Ivan Gunawan Mati, Kelar

“Kami harap pemerintah bisa menyelesaikan data sekaligus membuat dasar-dasar kebijakan untuk pembangunan atau bidang sosial yang tepat, sehingga menjadi legacy untuk pemerintah yang akan datang," harap dia.

Mantan Kapolri ini menuturkan, adanya pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga, terlebih dalam memperkuat desa-desa, bukan hanya dalam segi pembangunan, namun menjadi sentra ekonomi baru.

BACA JUGA: Bupati Jember Minta Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Agro Solution

Dengan begitu mengurangi beban kota dengan terbukanya berbagai lapangan kerja baru dan menjadikan masyarakat di desa lebih sejahtera. Oleh karena itu, penyajian data secara presisi amat dibutuhkan.

Dengan memperkuat data akumulasi dari berbagai data di pedesaan diharapkan menjadi data nasional yang dapat dijadikan dasar dalam mendesain pembangunan dan penyaluran bantuan sosial.

"Yang perlu kami lakukan adalah bagaimana memperkuat data bottom up, data yang riil dari semua desa untuk berbagai variabel, tidak hanya masalah sosial, tetapi misalnya ekologi, geologi desa," jelas Tito.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airasia.com Hadirkan Asean Unlimited, Terbang Berkali-kali Hanya Rp1,6 Juta


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler