Mendagri Minta FKUB Petakan Potensi Konflik

Senin, 19 November 2012 – 22:45 WIB
JAKARTA-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengingatkan, belakangan banyak konflik terjadi hanya karena dipicu persoalan kecil. Namun menjadi besar hanya karena informasi-informasi berkembang sedemikian rupa di tengah masyarakat.

"Seperti kasus Lampung, itu hanya gara-gara masalah perempuan jatuh dari sepeda motor, ditolong, lalu memegang bagian tubuh. Akhirnya 14 orang meninggal dunia karena konflik. Jadi harus diredam semua peristiwa yang berpotensi menimbulkan konflik," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Indonesia di Jakarta, Senin (19/10) malam.

Untuk itu Gamawan berharap  FKUB yang berada langsung di tengah-tengah masyarakat, ke depan dapat lebih berperan aktif dalam memberi pemahaman yang baik terhadap umat beragama di daerah masing-masing.

Karena pada hakekatnya, konflik-konflik yang terjadi dewasa ini, bukan berlatarbelakang agama. Selain itu, mantan Gubernur Sumatera Barat ini juga berharap FKUB dapat memetakan akar penyebab konflik sedini mungkin.

"Secara teoritis, seharusnya makin terdidik dan makin sejahtera masyarakat, itu  bisa mencegah konflik. Namun kenyataannya di tengah pendapatan perkapita yang meningkat, dan masa pendidikan yang juga semakin meningkat, justru orang-orang terlihat menjadi lebih mudah marah," katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Nasaruddin Umar, mengajak FKUB bersama-sama menyelesaikan pekerjaan rumah terkait kerukunan di tengah bangsa saat ini. Salah satu cara, dengan terlebih dahulu menyatukan pandangan terkait sejumlah pemahaman yang ada.

"Mari kita memahami agama sebagai "efek sentripetal" untuk makin menyatukan NKRI," katanya dihadapan  250 peserta Rakornas yang terdiri dari Wakil Gubernur, Kepala Kantor Wilayah  Kemenag, kesatuan bangsa dan politik serta sejumlah tokoh FKUB Provinsi, Kabupaten dan Kota yang seluruh Indonesia.(gir/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Janji Garap Laporan Dipo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler