Mendagri tak Yakin Ada Kecamatan Ingin Gabung Malaysia

Jumat, 13 Mei 2011 – 23:18 WIB

JAKARTA - Mendagri Gamawan Fauzi masih meragukan pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kalimantan Timur, Luther Kombong yang menyatakan sejumlah kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia menuntut agar daerahnya dilepaskan saja, selanjutnya masuk ke dalam wilayah Negara Malaysia.

Gamawan belum yakin betul pernyataan Luther itu merupakan sikap resmi pihak kecamatan"Yang mau keluar berapa orang, kadang kan orang menggeneralisir itu semua, kan itu bisa saja

BACA JUGA: Lagi, Penipuan Berkedok CPNS

Makanya saya nggak mau komentar itu," ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Jumat (13/5).

Pada Rabu (11/5) lalu, Luther mengatakan, masyarakat yang berdomisili di daerah Krayan, Sebatik dan Ligitan selalu menuntut agar daerahnya dilepaskan saja untuk bergabung dengan Malaysia
Hal yang mendorong mereka untuk ingin bergabung dengan Malaysia, kata Luther, karena secara de facto seluruh kebutuhan hidupnya sehari-hari didatangkan dari Malaysia

BACA JUGA: Pusat Anggap Pemekaran Hanya Sejahterakan Pejabat

"Bahkan uang sebagai alat transaksi mereka di sana tidak lagi menggunakan mata uang rupiah
Mereka lebih mempercayai ringgit Malaysia."

Gamawan selaku ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menjelaskan, pihaknya punya tugas melakukan pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan

BACA JUGA: Merpati Celaka, Kemenhub Soroti Bandara Kaimana

Disinggung mengenai sikap ketiga kecamatan seperti disebutkan Luther tersebut, Gamawan mengaku belum tahu persis duduk persoalannya"Saya belum tahu juga siapa yang menyatakan itu," ujarnya.

Mantan gubernur Sumbar itu malah menjelaskan mengenai kondisi di perbatasan, di daerah Miangas, yang menurutnya sudah cukup baik"Di sana juga ada pensiunan TNI, mulai acara juga pakai Indonesia Raya," terangnya(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Teliti 12 MA-60 Merpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler