Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali

Senin, 29 April 2024 – 21:26 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (29/4). Foto: Dokumentasi Puspen Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar tidak terlena meski inflasi nasional terkendali sebesar 3,05 persen secara year on year pada Maret 2024.

Hal ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/4).

BACA JUGA: Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran

Dia meminta Pemda tetap perlu waspada mengingat angka inflasi di masing-masing daerah masih beragam sehingga upaya pengendalian perlu terus dilakukan.

“Kita jangan terlena dengan angka ini, karena inflasi dari bulan ke bulan, Februari ke Maret itu adalah 0,52 persen,” kata Mendagri Tito dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (29/4).

BACA JUGA: Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali

Mendagri Tito menilai kenaikan inflasi dari Februari ke Maret 2024 tersebut merupakan dampak dari momen Ramadan dan Idulfitri yang membuat permintaan terhadap barang meningkat.

Selain itu, situasi global, seperti adanya perang Rusia dengan Ukraina dan konflik di Timur Tengah juga turut mempengaruhi pola supply dan demand di tingkat internasional.

BACA JUGA: Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global

Lebih lanjut Mendagri Tito mengungkapkan tidak sedikit daerah yang saat ini angka inflasinya masih di atas 3,05 persen.

Dirinya pun memberikan atensi terhadap daerah-daerah yang inflasinya tinggi agar segera melakukan langkah pengendalian.

Mendagri Tito membeberkan sejumlah provinsi, kabupaten, dan kota yang saat ini inflasinya tinggi.

Di tingkat provinsi, yakni Papua Barat, Gorontalo, Papua Tengah, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian kabupaten tertinggi, yakni Minahasa Selatan, Tolitoli, Pasaman Barat, Labuhanbatu, Minahasa Utara, Gorontalo, Kerinci, Rembang, Nabire, dan Kampar.

Untuk tingkat kota, yakni Sibolga, Padangsidimpuan, Bekasi, Gunungsitoli, Pematangsiantar, Ternate, Medan, Tangerang, Dumai, dan Batam.

Di lain sisi, Mendagri Tito juga telah melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai perkembangan komoditas yang perlu menjadi atensi.

Hal itu seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, jagung, bawang merah, dan cabai.

Menurut Tito, Presiden Jokowi selalu mengecek perkembangan harga pangan di sejumlah daerah.

Pengecekan tersebut akan terus berlangsung sehingga perlu menjadi perhatian Pemda.

Selain itu, lanjut Mendagri, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih karena saat ini hampir semua kepala daerah memahami persoalan inflasi dan cara mengendalikannya.

“Nah ini karena ada rakor-rakor kita minggu seperti ini, sekaligus bisa di-update terus menerus (perkembangannya), karena (inflasi) sangat dinamis,” jelas Mendagri Tito. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler