Mendagri Tito Karnavian Ungkap Manfaat Survei Serologi dalam Penanganan Covid-19

Jumat, 18 Maret 2022 – 17:00 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam kunjungan kerja di Lampung. Foto: Kemendagri.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut survei serologi akan berguna bagi pemerintah dalam menentukan strategi penanganan Covid-19.

Sebab, survei serologi memberikan informasi mengenai tingkat antibodi masyarakat Indonesia terhadap virus SARS-Cov2.

BACA JUGA: FKM UI Lakukan Survei Serologi, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa

"Kami ingin mengetahui berapa banyak yang sudah memiliki antibodi karena terpapar, tetapi tidak sadar atau memang tidak berobat lalu sembuh," kata Tito dalam konferensi pers di Gedung Kemendagri Jakarta pada Jumat (18/3).

Dia menjelaskan jika prevalensi antibodi masyarakat masih rendah, pemerintah akan terus mendorong percepatan vaksinasi dan memperketat penerapan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Kabar Baik, Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Ini Buktinya

Sebaliknya, jika prevalensi antibodi yang cukup tinggi, pemerintah akan tetap melaksanakan vaksinasi tetapi dengan target-target tertentu.

Sebab, sasaran vaksinasi utamanya ditujukan kepada masyarakat yang belum memiliki antibodi.

BACA JUGA: Simak, Ini 3 Faktor Orang Meninggal Akibat Covid-19 Varian Omicron

"Daerah yang tinggi antibodi masyarakatnya, otomatis relaksasi bisa dilakukan meskipun tidak sepenuhnya," ucap Mendagri Tito.

Diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi sponsor bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) untuk melakukan survei serologi secara nasional.

Dilansir dari halodoc, serologi adalah salah satu cabang imunologi yang mempelajari reaksi antigen-antibodi secara in vitro.

Reaksi serologis dilakukan berdasarkan asumsi bahwa agen infeksius memicu host untuk menghasilkan antibodi spesifik, yang akan bereaksi dengan agen infeksius tersebut.

Reaksi ini dapat digunakan untuk mengetahui respon tubuh terhadap agen infeksius secara kualitatif maupun kuantitatif. (mcr9/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.477 Orang Meninggal saat Omicron di DKI, Ada yang Sudah Vaksin Booster


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler