Mendagri Tito Sarankan Masyarakat Tidak Mudik, Bersih-Bersih Rumah Saja

Senin, 19 Oktober 2020 – 16:48 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta masyarakat tidak mudik meskipun akhir Oktober 2020 terdapat cuti bersama sekaligus libur Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tito menyarankan masyarakat untuk menggunakan hari liburnya di rumah saja dengan kegiatan yang produktif.

BACA JUGA: Mendagri Tito Karnavian Hadiri Gebrak Masker di Kepri, Catat Tanggalnya

"Bagi rekan-rekan, bapak-bapak dan ibu-ibu yang di daerahnya merah, rawan penularan, kalau memang bisa tidak pulang dan tidak berlibur."

"Lebih baik mungkin mengisi waktu di tempat masing-masing, beres-beres rumah atau tempat tinggal, menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan," tegas Tito usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (19/10).

BACA JUGA: Pak Doni Tak Ingin Libur Panjang Oktober Bikin Angka Penularan Covid-19 jadi Tinggi

Apabila masyarakat menginginkan keluar kota, tambahnya, maka setiap orang harus melakukan uji tes swab.

Hal itu penting untuk menjamin diri bersih dari Covid-19 dan menghindari penularannya di kampung masing-masing.

BACA JUGA: Tito Karnavian Pengin Ketemu Sama Seluruh Sekjen Parpol

"Jangan sampai terjadi penularan bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah. Untuk pengaturan lalu lintasnya akan diatur oleh Polri, (Kementerian) Perhubungan, dan lain-lain," jelas Tito.

Eks Kapolri itu juga menyatakan, pihaknya akan menggelar rapat dengan kepala daerah dan TNI-Polri paling lambat Kamis ini.

Hal itu untuk memastikan bagaimana daerah berbuat sehingga mekanisme pertahanan daerah yang selama ini sudah berjalan tetap terjaga.

Tito juga mengingatkan semua pihak untuk menghindari kerumunan dan tetap jaga jarak. Protokol kesehatan wajib dilakukan setiap masyarakat.

"Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata. Oleh karena itu, tempat-tempat wisata ini harus betul-betul dibuat, dibicarakan oleh kepala daerah, dengan forkompimda, pengelola tempat wisata akan tidak terjadi kerumunan masif," kata Tito.

Untuk tempat wisata, tambahnya harus dikelola dengan protokol kesehatan Covid-19. Tempat itu tidak melebihi kapasitas 50 persen atau 30 persen.

Terakhir, saran Tito, kalau ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan liburan ini, seperti tradisi, budaya, dan lain-lain, sebaiknya diselenggarakan tanpa kerumunan.

Tito mengingatkan bukan pihaknya tidak menghormati itu tetapi saat ini kondisinya jauh berbeda.

"Jangan sampai kita menjadi korban, saudara kita menjadi korban. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan tradisi yang dulu dilakukan sebelum Covid berlangsung biasanya ramai, dan lain-lain, ini saya minta rekan-rekan kepala daerah, Forkopimda, betul-betul membangun hubungan dengan mereka yang ingin menyelenggarakan supaya untuk sementara tidak dilaksanakan agar tidak jadi kerumunan," jelas Tito. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler