jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan pemekaran Provinsi Papua penting untuk percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di sana.
Hal itu disampaikan Tito Karnavian dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI dan Komite I DPD RI di Gedung Parlemen, Jakarta pada Selasa (21/6).
BACA JUGA: Anggota Brimob Bripda Diego Tewas Dianiaya, Irjen Fakhiri Copot AKP R
"Pemekaran ini bertujuan tidak lain untuk mempercepat pembangunan, dan kita semua ingin agar kesejahteraan rakyat Papua, terutama orang asli Papua (OAP) akan meningkat dengan cepat juga dengan adanya pemekaran ini," kata Tito, Selasa (21/6).
Pada kesempatan itu, Tito menjelaskan geografis Papua yang luas dan medan yang sulit menjadi tantangan dalam proses pembangunan.
BACA JUGA: Sebelum Dirumahkan, Honorer Masih Punya Waktu Mencari Pekerjaan Lain
Selain itu, masalah birokrasi yang panjang juga dinilai kerap menjadi hambatan dalam pembangunan di Papua.
"Dengan dimekarkannya menjadi tiga provinsi ini, diharapkan dapat memperpendek birokrasi dan mempermudah berbagai urusan," lanjut pria kelahiran Palembang itu.
BACA JUGA: 3 RUU Provinsi Baru Pemekaran Papua Mulai Dibahas, Target Disahkan Juli 2022
Tito menyebut pemekaran wilayah di beberapa daerah sebelumnya terbukti membuat daerah menjadi lebih mandiri dengan kemampuan fiskal yang memadai untuk melakukan pembangunan, tanpa dana dari pemerintah pusat.
Eks Kapolri itu memberikan contoh daerah otonomi baru (DOB) yang dinilai sukses, seperti Provinsi Sulawesi Tengah.
Tito menyebut provinsi itu menjadi salah satu dari empat daerah yang pertumbuhan ekonominya positif pada saat pandemi Covid-19.
Dia juga mengatakan pemekaran Papua yang menghasilkan berdirinya Provinsi Papua Barat memiliki berbagai capaian positif berupa pembangunan yang makin terlihat jelas.
Beberapa daerah yang sebelumnya tertutup dan terisolasi dinilai menjadi makin terbuka sejak pemekaran wilayah.
"Kami melihat pembangunan ditandai dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang menaik, daerah-daerah yang tadinya terisolasi, semua menjadi terbuka, menjadi terjadi percepatan, Pegunungan Arfak yang dekat Manokwari, daerah terisolir yang sekarang terbuka,” tutur Tito. (mcr9/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih