Gamawan mengatakan, agar bendera Aceh itu tidak sama persis dengan bendera GAM, maka bisa saja ditambah dengan gambar lain.
"Kita cari solusi. Kalau tidak persis seperti GAM, bisa ada tambahan bintang atau rencong misalnya. Ini yang akan kita cari titik-titik temu itu," ujar Gamawan Fauzi kepada wartawan di kantornya, kemarin (1/5), sebelum bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Mengenai pertemuannya sendiri, yang sebelumnya dijadwalkan digelar di kantor Kemendagri, rupanya batal. Gamawan sendiri tidak mau menyebutkan di mana lokasi pertemuan digelar. Yang pasti, digelar di Jakarta.
Gamawan malah minta soal pertemuannya itu tak perlu diberitakan. "Ya, gak usah diramaikan. Makan siang aja. Sambil ngobrol-ngobrol terus menindaklanjuti tim kecil yang bekerja," dalih mantan gubernur Sumbar itu.
Kembali ke soal tawarannya agar bendera Aceh ditambahi gambar bintang atau rencong. Menurut Gamawan, hal itu hanyalah tawaran saja, yang belum tentu disetujui pihak Aceh.
"Kami punya saran tapi kan belum tentu juga disetujui. Nanti kita dengar dari gubernur," ujarnya.
Dijelaskan Gamawan, saat ini sebenarnya masih masa cooling down. Namun, dalam masa ini, tetap diupayakan bisa ditemukan solusi.
Sebelumnya, usai bertemu dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Selasa (30/4), Zaini Abdullah memberikan sinyal tidak akan mengubah bendera Aceh seperti yang sudah diatur di qanun.
Zaini menegaskan bahwa bendera Aceh hanyalah merupakan bendera kekhasan daerah saja, tidak ada maksud lain. Aceh, lanjutnya, tetap mengakui kedaulatan NKRI.
"Tidak ada maksud Aceh untuk keluar dari Indonesia. Ini hanya beda persepsi saja. Kita damai di bawah NKRI. Bendera kedaulatan adalah bendera NKRI, merah putih," kata Zaini. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Jualan Sapi Bermerek Babi, DPR Tukang Salin RUU
Redaktur : Tim Redaksi