jpnn.com, MADIUN - Ratusan hektar area pertanian di Dagangan Kabupaten Madiun, tak bisa ditanami karena dampak kekeringan.
Bahkan, ada petani yang nekat menanam tanaman pangan berakhir puso karena irigasi tak lagi berfungsi.
BACA JUGA: Ratusan Hama Tikus Menyerang, Petani Kedelai Hanya Bisa Meratap
Dari 280 lebih hektar area pertanian di Desa Banjarsari Wetan tersebut hanya 20 persen atau 80 hektar saja yang bisa ditanami tanaman pangan.
"Sisanya, petani membiarkan mengering, karena tak ada saluran irigasi yang mengaliri air," ujar Sugeng, salah satu petani.
BACA JUGA: Sedih, Lahan Cabai 1 Hektar Gagal Panen
Bahkan dari 80 hektar area petani yang bisa ditanami, pertumbuhanya juga kerdil. Dipastikan dalam waktu dekat, sebagian besar tanaman akan mati. Apabila sungai di wilayah tersebut tak lagi mengalir.
Sugeng mengaku sudah puluhan tahun petani berharap pemerintah segera membuatkan waduk. Namun sampai saat ini, hanya janji semata.
BACA JUGA: Ratusan Petani Terancam Gagal Panen di Musim Kemarau
Petani yakin, di masa pemerintahan Jokowi ini, sangat mudah pemerintah pusat membuat waduk.
"Tergantung pemerintah daerah serius atau tidak ikut serta menyalurkan aspirasi rakyat tani," tutur Sugeng.
Tahun 2018 lalu, pemerintah pusat melalui BBWS Solo mewujudkan embung kresek senilai Rp 19 miliar.
Namun embung, yang digadang mampu memberi solusi pengairan, hanya pepesan kosong. Embung itu mirip kolam ikan dan tak bisa menjadi sumber mata air petani. (pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia