jpnn.com, TUBAN - Tanaman cabai rawit di perbukitan kapur Desa Pucangan, Kabupaten Tuban, Jatim membusuk dan diserang hama saat memasuki masa panen.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanaman menguning. Selain itu, serangan lalat buah juga menyebabkan buah rontok dan membusuk.
BACA JUGA: Cuaca Tak Menentu, Produksi Padi Turun 30 Persen
Akibatnya, petani gagal panen dan merugi puluhan juta rupiah. Salah satunya terjadi di lahan milik Suharso, warga desa setempat.
Tanaman cabai seluas satu hektar miliknya rusak parah. "Sebagian besar tanaman siap panen ini tiba-tiba mati menguning. Cabai yang sudah siap di panen ini mengalami pembusukan, sehingga rontok dan mati," keluh Suharso.
BACA JUGA: Duh, Padi Puluhan Hektar Dihancurkan Angin Kencang
Para petani menduga, rusaknya tanaman cabai merah ini terjadi akibat dampak dari cuaca buruk.
"Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir serta serangan lalat buah, menyebabkan tanaman membusuk, buah rontok dan pohon mati," imbuh Suharso.
BACA JUGA: Musim Kemarau, Petani Jamur Merugi
Jika biasanya dalam 1 hektar petani bisa memanen 5 hingga 8 ton, kini mereka harus gigit jari lantaran seluruh tanamannya rusak total.
Para petani pun merugi hingga Rp 40 juta tiap hektarnya, mulai dari biaya pembelian bibit, penanaman hingga perawatan.
Untuk mengantisipasi kerusakan tanaman, para petani sebelumnya telah menyemprotkan pestisida dan memasang jebakan lalat. Namun usaha tersebut sia-sia.
Atas kondisi ini petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah memberikan bantuan bibit, untuk musim tanam selanjutnya. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Kekeringan, Waspada Musim Paceklik
Redaktur & Reporter : Natalia