Mendes: Masyarakat Adat Harus Sejahtera Secara Ekonomi

Minggu, 07 Agustus 2016 – 23:58 WIB

jpnn.com - JAKARTA - ‎Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, masyarakat adat harus sejahtera secara ekonomi. Agar adat dan budaya dapat terus dilestarikan.

"Kementerian Desa sudah membentuk Pokja (Kelompok Kerja) masyarakat sipil yang memiliki mandat penguatan masyarakat adat," ujar Eko saat mengikuti car free day sekaligus pawai budaya bersama masyarakat adat di Jakarta, Minggu (7/8). 

BACA JUGA: Jembatan Nawacita Segera Digunakan Warga, Inilah Respons Istana

Selain membentuk pokja, Kementerian DPDTT kata Eko, ‎juga menggalakkan one village one product (satu desa satu produk). Tujuannya, agar masyarakat adat di desa dapat mandiri dan mampu secara ekonomi. Apalagi sistem tersebut dipercaya mampu menarik investor untuk berinvestasi mengembangkan ekonomi desa.

"‎Apa yang dimaksud dengan produk unggulan, adalah economic of skill. Kita bisa tarik investor datang ke situ. Kalau produksi produk unggulan fokus dan dalam skala besar, investor akan senang, tapi kalau skala kecil investor akan berat untuk berinvestasi," ujar Eko.

BACA JUGA: Gratis, 14 Pilot Pecatan Lion Melawan

Menurut Eko, masyarakat adat adalah bagian penting dari komponen negara. Ada sekitar 70 juta orang masyarakat adat. Sehingga ketika diberdayakan, akan menjadi potensi yang sangat besar. 

"Desa-desa kita ini unik, dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Ada desa yang berpotensi menjadi desa wisata melalui adat dan budayanya,  jangan sampai salah kasih program," ujar Eko.

BACA JUGA: Ferdian Optimistis Mampu Wujudkan Pali Cemerlang

‎Menteri yang juga politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui, menyejahterakan masyarakat desa, bukan sebuah pekerjaan mudah. Bahkan diakui ada banyak hal yang menjadi penghambat dalam menyosialisasikan produk-produk unggulan desa yang ada.

"Untuk itu, kami juga menjalin kerja sama dengan kementerian-kementerian lain, pengusaha juga. Pengusaha bisa bantu lewat CSR-nya. Tapi selain CSR,  desa-desa juga butuh transfer knowledge (pengetahuan), terutama di bidang manajemen," ujar Eko.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selasa, Garuda Resmi Gunakan Terminal 3


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler