jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto melakukan kunjungan ke desa yang sukses dalam meningkatkan perekonomian desa di Kutai Kartanegara, Kaltim pada Sabtu (7/12).
Ada tiga desa dikunjungi Mendes Yandri di Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni Desa Perangat Baru (Marang Kayu, Kutai Kartanegara), Desa Lung Anai dan Desa Sungai Payang (Loa Kulu, Kutai Kartanegara).
BACA JUGA: Kunjungi Desa di Kaltim, Mendes Yandri Ingin Tingkatkan Kesejahteraan Warga
Desa pertama, yakni Desa Perangat Baru yang dikenal dengan produk unggulan kopi luwak librika yang merupakan jenis kopi langka di Indonesia.
Kopi luwak liberika ini telah didistribusikan ke sejumlah wilayah hingga di luar Kaltim.
BACA JUGA: Didampingi Mendes Yandri, Presiden Prabowo Serukan Swasembada Pangan untuk Memakmurkan Rakyat
Bahkan, sudah menjalin kerja sama dengan berbagai hotel dan destinasi wisata dalam hal pendistribusiannya.
"Kopi luwak ini jadi unggulan desa perangat baru. Ini sangat potensial dan peminatnya banyak yang digerakkan oleh BUMDes Mekar Jaya," kata Mendes Yandri.
BACA JUGA: Mendes Yandri Susanto Ajak Muhammadiyah Membangun Desa untuk Memajukan Indonesia
Mendes Yandri berharap kebun kopi yang dikelola BUMDes ini terus berkembang luas dan terus dapat meningkatkan pendapatan bagi BUMDes yang nantinya juga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kemendes siap membantu pemasaran kopi dengan menyambungkannya dengan pasar dunia," tegasnya.
Setelah dari Perangat Baru, Mendes Yandri melanjutkan ke Desa Lung Anai.
Di desa ini, Mendes Yandri mengunjungi rumah coklat yang merupakan produk unggulan dari desa Lung Anai dalam meningkatkan perekonomiannya.
Pembangunan dan pengembangan rumah coklat ini merupakan kolaborasi desa dengan perusahaan.
Warga desa yang mayoritas merupakan suku dayak ini mengolah bahan mentah kakao menjadi coklat batangan dan kemasan serta bersertifikat halal.
"Coklat salah satu sumber makanan dan energi kita serta sumber kesehatan kita. Kita masih kekurangan coklat untuk diekspor keluar negeri seperti di Belanda. Jadi, coba cari jalan keluarnya, misalnya mungkin ada lahan kosong atau tidur itu bisa dimaksimalkan untuk menambah sumber devisa atau sumber uang bagi desa," paparnya.
Mendes Yandri mengapresiasi BUMDes ini karena sudah menggerakkan ekonomi bagi desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Setelah kedua desa, Yandri mengunjungi ke desa ketiga, yakni Desa Sungai Payang.
BUMDes di desa sungai payang ini berhasil mengelola dengan pola kemitraan dengan perusahaan hingga dapat mendongkrak dari desa sangat tertinggal hingga menjadi desa maju.
Mendes Yandri menyebut desa-desa yang dikunjungi telah sukses dan bisa jadi percontohan bagi desa-desa lainnya.
Hal ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan dan masyarakat.
"Kolaborasi inilah yang dapat mempercepat pembangunan didesa dan meningkatkan ekonomi desa, sehingga masyarakat desa menjadi semakin sejahtera," terang Mendes Yandri.
Untuk di Kaltim, kata Mendes Yandri, banyak potensi yang bisa digarap oleh desa, salah satunya dengan mendesain danau bekas tambang menjadi destinasi wisata.
Menurut Yandri, danau itu bisa dimanfaatkan. Misalnya sebagai desa wisata, sumber ikan atau sumber protein hewani dan lainnya atau ditanami pohon apa yang bisa ditanami di sekitar danau.
"Yang jelas, nantinya untuk danau bekas tambang ini akan dilakukan perbaikan dalam rangka ke depannya akan dapat meningkatkan perekonomian desa," ujarnya.
Menteri Yandri menegaskan Kemendes PDT siap menjadikan area bekas tambang itu dijadikan sebagai pendapatan tambahan atau utama bagi desa-desa yang bersentuhan langsung dengan bekas tambang.
"Ide ketika turun dari pesawat, mudah-mudahan Kaltim bisa memprakarsai atau memulai bekas tambang menjadi sesuatu yang bernilai ekonimo tinggi bagi desa dan masyarakat desa," ujar Mendes Yandri. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi