Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis

Senin, 25 November 2024 – 21:04 WIB
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (tiga dari kanan) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepahaman bersama atau MoU pada acara yang berlangsung di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (25/11). Foto: Dokumentasi Kemendes PDT

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) terkait komitmen kolaborasi membangun desa dan daerah tertinggal sebagai penopang ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi.

Acara penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

BACA JUGA: Kaget Lihat Jalan Rusak Parah di Kabupaten Serang, Mendes Yandri Hubungi Menteri PU

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto optimistis penandatanganan MoU tersebut akan menyukseskan upaya desa untuk menyuplai bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis.

Dia mengungkapkan pentingnya kolaborasi Kemendes PDT dan KKP, karena Indonesia hampir sebagian besar adalah desa.

BACA JUGA: Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris

"Kita punya dana desa 20 persennya untuk ketahanan pangan yang tidak sekali pakai, tetapi dibuat modal untuk badan usaha milik desa untuk mengelola persiapan bahan baku makan siang bergizi, salah satunya sumber protein," kata Mendes Yandri setelah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan KKP di Gedung Mina Bahari IV Jakarta, Senin (25/11).

Nota Kesepahaman Bersama ditandatangani dua kementerian ini sebagai sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa

Dalam praktiknya, desa akan memanfaatkan Badan Usaha Bersama (BUMDesa) sebagai tonggak penggerak ekonomi desa sebagai ruang dalam memproduksi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bahan baku salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Hal ini sudah dilaksanakan Kemendes PDT dengan berbagai kunjungan kerja Mendes Yandri untuk melihat potensi desa sehingga desa tematik di seluruh Indonesia akan segera terwujud.

Tidak hanya sektor perkebunan, tetapi juga perikanan sehingga kolaborasi dengan KKP ini merupakan langkah konkret yang sangat penting.

"Kami mendorong BUMDesa yang akan nanti jadi penggerak utama ekonomi desa tematik sesuai dengan potensinya. Nanti ada desa tomat, desa cabai, desa bawang, desa nila, desa patin kita wujudkan semua dengan kemampuan desa masing-masing," tutur Mendes Yandri.

Senada juga disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang optimistis keberadaan desa tematik akan memperbesar peluang masyarakat untuk berkontribusi dalam menyediakan bahan pokok yang dibutuhkan.

Menteri Sakti juga kagum dan berniat mengikuti langkah Mendes Yandri untuk berkunjung dan bermalam di desa sehingga setiap inci dari potensi yang dimiliki akan terlihat secara jelas.

Hal ini menurut Menteri Sakti akan dapat meningkatkan ekonomi desa berkali-kali lipat dibandingkan sebelumnya, sehingga target 8 persen peningkatan ekonomi Indonesia yang disebutkan Presiden Prabowo juga dapat terealisasi.

"Tadi diskusi dengan Pak Mendes dan Pak Wamen kalau beliau mencanangkan desa nila, desa lele, desa patin. Beliau sudah ke 30 desa dan nginep di sana saya pikir kami juga harus ikut," ujar Menteri Sakti.

Menurut Menteri Sakti, jika program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 75 ribu desa bisa menjadi pusat produksi seluruh bahan pangan, sehingga ekonomi yang bergerak bisa 4-5 kali lipat. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler