"Penyaluran BOS ke sekolah-sekolah dalam tahun 2011 paling jelek dan tidak tepat sasaran," kata M Nuh," saat rapat kerja (Raker) dengan Komisi X DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X, Utut Adianto, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/1).
Selain tidak tepat sasaran lanjutnya, hingga triwulan minggu keempat Desember 2011, dana Bos baru tersalurkan tidak lebih dari 53 persen. "Keterlambatan transfer dana BOS terjadi dari provinsi ke kabupaten dan kota," jelas Nuh.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, kata dia, pada triwulan ketiga berbagai kendala itu diatasi dengan cara memperbaharui mekanisme penyaluran BOS. "Pembaharuan mekanisme penyaluran dana BOS itu kami lakukan setelah Kemendikbud mengadakan evaluasi dengan Wakil Presiden Boediono," tegasnya.
"Saat ini, seluruh sekolah SD dan SMP sudah menerima BOS. Ini bisa direalisir setelah diperkuat oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Peraturan Menteri Keuangan," ungkapnya.
Pada 19 Januari 2012, BOS sudah lunas. Bahkan, ada satu provinsi yang berhasil menyelesaikannya melebihi target yang ditentukan, 9 Januari 2012, yakni Provinsi DIY. "Provinsi DIY sudah mencairkan BOS pada 6 Januari 2012."
Nuh juga menjamin penyaluran BOS pada tahun 2012 akan lancar dan sekarang Kemendikbud fokus pada pendampingan, pertanggungjawaban dan mekanisme pelaporan. "Kalau tahun lalu, bagaimana mau diuber-uber pertangungjawabannya, uang BOS saja belum diterima sekolah," katanya.
Selain itu, Mendikbud juga memaparkan angka drop out dari 1,3 persen jadi 0,3 persen. Tapi itu pun angkanya ratusan ribu.
"Insya Allah, pada 2012 kita bisa tingkatkan, sehingga memberi sumbangan pada IPM (Indek Pembangunan Manusia) dari sektor pendidikan," pungkas Mendikbud, M Nuh. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Pemalsu Ijazah Dikecam
Redaktur : Tim Redaksi