Mendikbud: Banyak Negara Asia Tenggara Cuek pada PAUD

Rabu, 30 Agustus 2017 – 19:40 WIB
Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemendikbud/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, prioritas Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah mencapai pendidikan universal bagi anak usia dini (PAUD).

PAUD menjadi prioritas karena tidak banyak negara di Asia Tenggara yang memiliki kepedulian tinggi seperti Indonesia.

BACA JUGA: Kemendikbud: Dana PIP Bisa Jadi Tabungan Siswa

"Kami tegaskan bahwa Indonesia menjamin pendidikan bagi seluruh warga sejak usia dini. Indonesia juga berkomitmen mendukung program SEAMEO dan merespons tuntutan global untuk lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak," kata Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Rabu (30/8).

Terdapat tujuh agenda utama SEAMEO hingga 2035.

BACA JUGA: Kemdikbud Utus Empat Siswa Terbaik di Olimpiade Internasional Ilmu Kebumian

Di antaranya, mencapai pendidikan universal bagi PAUD, mengatasi hambatan pendidikan inklusi, ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat, dan mempromosikan pendidikan keahlian dan kejuruan serta pelatihan.

Agenda lainnya adalah revitalisasi pendidikan guru, harmonisasi pendidikan tinggi dan penelitian, dan adopsi kurikulum abad ke-2l.

BACA JUGA: Kemendikbud Genjot Penyaluran Dana PIP untuk Siswa SD

Sementara itu, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Harris Iskandar menambahkan, pemerintah telah melaksanakan gerakan nasional PAUD berkualitas untuk mendorong setiap anak usia dini mengikuti PAUD satu tahun pra-sekolah dasar.

Hal ini untuk mendukung terwujudnya wajib belajar sembilan tahun berkualitas.

Sebab, sejak usia dini anak-anak Indonesia mempunyai kesiapan belajar dan bersekolah.

Saat ini, angka partisipasi kasar (APK) PAUD telah menunjukkan persentase yang cukup baik yaitu 72,35 persen.

Meski begitu,masih ada yang di bawah rata-rata APK nasional.

"Semua pihak mulai menyadari bahwa PAUD yang holistik dan integratif dengan kualitas yang baik secara universal adalah suatu investasi pembangunan manusia yang secara manusiawi turut mengentaskan kemiskinan, mewujudkan kesehatan, kesejahteraan, dan meningkatkan martabat anak Indonesia," terangnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendidikan Agama 2 Jam Sepekan di Sekolah Dinilai Masih Kurang


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler