Mendikbud Beber Alasannya Perkuat Program Pendidikan Sarjana Terapan

Minggu, 28 Februari 2021 – 16:58 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim bicara penguatan program pendidikan sarjana terapan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendorong peserta didik masuk pendidikan vokasi. Selain memiliki skill lebih, mereka bisa melanjutkan ke jenjang sarjana terapan (diploma empat atau D4).

Kemendikbud pun terus memperkuat program pendidikan jenjang sarjana terapan untuk memfasilitasi peserta didik agar lebih terampil di bidang yang dipelajari.

BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Minta Kepsek jangan Malu-malu Daftar Sekolah Penggerak

Dengan cara ini, mereka bisa memiliki kemampuan menjadi creator, innovator, manager, bahkan pemimpin yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Setelah mendapatkan pengetahuan dan keahlian technical di jenjang pendidikan D3, pendidikan D4 sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan melatih peserta didik, mengembangkan karakter adaptif, kreatif, dan cerdas," kata Nadiem Makarim, Minggu (28/2).

BACA JUGA: Bang Saleh Sentil Pemerintah soal Perpres Investasi Miras, Mudaratnya Pasti Lebih Banyak

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto menambahkan, terdapat perbedaan antara D3 dengan sarjana terapan (D4).

Sarjana terapan memiliki kelebihan di mana softskill yang akan didapatkan lebih banyak. Pasalnya, sarjana terapan memiliki satu tahun magang di industri serta melakukan project based learning bersama dengan industri.

BACA JUGA: Berikan Afirmasi bagi Guru Honorer K2 dalam Rekrutmen PPPK, Begini Skemanya

Hal ini sebagai bentuk komitmen Ditjen Diksi dalam memaksimalkan potensi peserta didik.

Selain dari program sarjana terapan, Wikan juga menjabarkan program SMK-D2 fast track. Program ini merupakan pernikahan antara SMK dengan Politeknik/kampus vokasi yang nantinya diberikan dual system.

"Jadi nantinya SMK ditambah tiga semester magang, sistemnya nanti dual system. Mereka bisa kuliah sambil magang, sistem ini juga digunakan Jerman," jelas Wikan.

Dia kembali menekankan agar konsep link and match bisa semaksimal mungkin diterapkan pada jenjang sarjana terapan dan SMK-D2 fast track.

Bagi siswa yang ingin melanjutkan jenjang kuliah, Wikan berpesan untuk tetap mengambil jurusan sesuai dengan passion yang dimiliki.

Orang tua pun harus mengerti dengan passion dan cita-cita sang anak. Perkembangan industri yang sangat pesat saat ini, membuat beberapa profesi pekerjaan mulai menghilang.

“Hal ini menjadikan kita harus mengikuti perkembangan zaman dan memperhatikan profesi yang bermunculan saat ini,” tutup Wikan Sakarinto.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler