Mendikbud Beber Data Jumlah Anak Putus Sekolah

Selasa, 23 Oktober 2018 – 18:07 WIB
Siswa SD. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut jumlah anak putus sekolah dalam empat tahun ini mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 68,9 di tahun 2014, menjadi 70,81 di 2017.

Harapan lama sekolah di semua jenjang semakin meningkat, dan kesenjangan dalam penyediaan akses pada layanan pendidikan antar-wilayah juga semakin menurun.

BACA JUGA: 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, Rakyat yang Merasakan

"Sepanjang 2015 sampai 2018 bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar atau PIP telah memperluas akses pada pendidikan dan membantu anak-anak terus mendapatkan pendidikan, baik formal maupun nonformal. Total anggaran yang telah kami salurkan sebesar Rp 35,7 triliun," tutur Menteri Muhadjir dalam jumpa pers 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).

Jumlah anak yang putus sekolah di jenjang pendidikan dasar berkurang signifikan, dari 60.066 di 2015/2016 menjadi 32.127 pada 2017/2018. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 7,73 tahun (2014) menjadi 8,10 tahun (2017). Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) juga meningkat dari 12,39 tahun (2014) menjadi 12,85 tahun (2017).

BACA JUGA: Empat Tahun, Masih Ada Rakyat yang Merasa Dibohongi

Data pokok pendidikan (Dapodik) mencatat peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah, sebelumnya dari 74,26 (2014) menjadi 82,84 (2017). Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan menengah meningkat dari 59,35 (2014) menjadi 60,37 (2017).

Tercatat sebanyak 1.407.433 peserta didik lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1.300.521 dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BACA JUGA: Spanduk Ucapan Terima Kasih pada Jokowi Tersebar di Jalan

Dua tahun terakhir, Kemendikbud berfokus pada mekanisme penyaluran dana manfaat PIP. Dikatakan Muhadjir, sebanyak 70 persen penerima PIP telah menggunakan kartu PIP model baru yang juga berfungsi sebagai ATM.

"Sehingga peserta didik bisa mengambil uangnya setiap saat. Dan bisa mengambil sesuai kebutuhan," ungkapnya.

Untuk semakin memudahkan penerima PIP dalam menerima manfaat bantuan pendidikan, Kemendikbud telah bekerja sama dengan bank-bank penyalur agar memfasilitasi koperasi sekolah dengan Layanan Keuangan Tanpa Kantor atau Laku Pandai.

Upaya pemerataan pendidikan menengah antara penduduk dari kalangan ekonomi lemah dengan yang kaya, serta antara penduduk di wilayah pedesaan dengan yang berada di perkotaan juga semakin menunjukkan hasil positif. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, Simak nih Ulasan Ekonom


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler