JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh terlibat perdebatan dengan belasan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Perdebatan ini terjadi saat Mendikbud usai menunaikan shalat Zuhur di Masjid komplek Kemdikbud, tiba-tiba dicegat demonstran yang masuk area kantor Kemdikbud.
Mahasiswa yang berasal dari Universitas Diponegoro, ITB, UNJ hingga UGM, saat bertemu M Nuh langsung menyatakan penolakan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Alasannya, karena UN hanya meresahkan masyarakat.
Selain itu para mahasiswa juga menolak penerapan Kurikulum 2013. "Kurikulum kan tidak ada dalam rensra (rencana strategis)," celetuk seorang demonstran yang berhadapan langsung dengan M Nuh, Kamis (2/5).
Mendengar celetukan mahasiswa yang tidak diketahui namanya itu, Mendikbud langsung menyanggah. "Sampeyan baca RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah, red) Kemdikbud? Itu (kurikulum 2013, red) jelas ada dalam RPJM," kata Nuh.
Tak mau kalah, demonstran lainnya juga menanyakan mengenai evalusasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan digantikan dengan kurikulum 2013. Tapi M Nuh bertanya balik tentang pemahaman mahasiswa tentang isi KTSP.
Mahasiswa yang melontarkan pertanyaan pun terdiam sejenak. "Tahu sebagian, Pak," katanya.
M Nuh pun langsung meminta demontsran agar membaca terlebih dulu isi KTSP. "Baca dulu, agar tidak terombang-ambing kalian," kata mantan Rektor ITS itu.
Nuh lalu menjelaskan bahwa salah satu penyebab rendahnya penilaian trends in mathematics and science study (TIMSS) Indonesia, dikarenakan masih ada materi yang uji yang belum ada dalam kurikulum nasional. "Kenapa TIMSS kita rendah, karena materi yang diujikan TIMSS ada yang belum dimuat dalam kurikulum kita. Misalnya di SD dan SMP belum diajari tentang data. Kalau belum diajari apa terus kita biarkan?" tutur M Nuh kepada para demonstran.
Karena itu, M Nuh meminta mahasiswa yang melakukan aksi demo untuk mempelajari lebih dulu. Setelah mendengar penjelasan M Nuh, para demonstran pun meninggalkan halaman gedung Kemdikbud.(fat/jpnn)
Mahasiswa yang berasal dari Universitas Diponegoro, ITB, UNJ hingga UGM, saat bertemu M Nuh langsung menyatakan penolakan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Alasannya, karena UN hanya meresahkan masyarakat.
Selain itu para mahasiswa juga menolak penerapan Kurikulum 2013. "Kurikulum kan tidak ada dalam rensra (rencana strategis)," celetuk seorang demonstran yang berhadapan langsung dengan M Nuh, Kamis (2/5).
Mendengar celetukan mahasiswa yang tidak diketahui namanya itu, Mendikbud langsung menyanggah. "Sampeyan baca RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah, red) Kemdikbud? Itu (kurikulum 2013, red) jelas ada dalam RPJM," kata Nuh.
Tak mau kalah, demonstran lainnya juga menanyakan mengenai evalusasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan digantikan dengan kurikulum 2013. Tapi M Nuh bertanya balik tentang pemahaman mahasiswa tentang isi KTSP.
Mahasiswa yang melontarkan pertanyaan pun terdiam sejenak. "Tahu sebagian, Pak," katanya.
M Nuh pun langsung meminta demontsran agar membaca terlebih dulu isi KTSP. "Baca dulu, agar tidak terombang-ambing kalian," kata mantan Rektor ITS itu.
Nuh lalu menjelaskan bahwa salah satu penyebab rendahnya penilaian trends in mathematics and science study (TIMSS) Indonesia, dikarenakan masih ada materi yang uji yang belum ada dalam kurikulum nasional. "Kenapa TIMSS kita rendah, karena materi yang diujikan TIMSS ada yang belum dimuat dalam kurikulum kita. Misalnya di SD dan SMP belum diajari tentang data. Kalau belum diajari apa terus kita biarkan?" tutur M Nuh kepada para demonstran.
Karena itu, M Nuh meminta mahasiswa yang melakukan aksi demo untuk mempelajari lebih dulu. Setelah mendengar penjelasan M Nuh, para demonstran pun meninggalkan halaman gedung Kemdikbud.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nuh Setuju Percetakan Naskah UN SMP-SMA Diurus Provinsi
Redaktur : Tim Redaksi