"Ndak apa-apa, itu opsi, soal teknis. UN itu kan ada substansi dan teknis, dua-duanya terbuka dievaluasi," kata M Nuh di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5).
Mendikbud beralasan, terbukanya evaluasi pencetakan naskah UN karena sebelum 2010, proses itu dilakukan di daerah. Namun karena banyak masalah, lantas diambil alih pusat sejak 2010.
"UN 2010 kan ndak apa-apa. Yang sekarang saja muncul masalah," ujarnya.
Yang terpenting, tegas Nuh, tujuan utama dari semua proses pencetakan UN itu adalah agar anak-anak bisa mendapatkan naskah UN, hingga terjaga kerahasiaannya.
"Kalau cara ke depan terbaik itu (dikembalikan ke provinsi), atau bisa teleprinting, kita terbuka. Bisa saja," tambah M Nuh.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BOS tak Turun, Banyak Madrasah Harus Ngutang
Redaktur : Tim Redaksi