jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Jumat (5/10). Di sana Muhadjir berkoordinasi dengan tim perintis penanganan pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Selain mendapatkan informasi perkembangan kondisi fasilitas pendidikan, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, koordinasi dilakukan untuk menentukan titik-titik strategis penyerahan bantuan.
BACA JUGA: Pengungsi Gempa Palu Tak Punya Uang untuk Pulang Kampung
Dia mengimbau agar masyarakat di Provinsi Sulsel dan daerah sekitarnya berlomba-lomba untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa.
“Saya harap masyarakat Sulawesi Selatan bisa menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa. Baik itu yang menjadi yatim piatu atau pun kondisi lain yang membuat mereka tidak berkecukupan untuk dapat sekolah kembali,” ujarMuhadjir di Makassar.
BACA JUGA: Edi Temukan Ayah dan Adiknya Berpelukan, tak Bernyawa
Dia juga mengimbau Pemprov Sulses dan daerah lainya mengedepankan fleksibilitas dalam menerima siswa baru terdampak gempa dari Palu dan Donggala.
“Urusan administrasi dikesampingkan dulu, menyusul nanti, kedepankan pemenuhan hak anak untuk mengenyam pendidikan,” imbau Muhadjir.
BACA JUGA: Terbenam Lumpur Saat Gempa, Selamat karena Kabel Listrik
Mendikbud dijadwalkan meninjau beberapa fasilitas pendidikan, serta kondisi peserta didik, tenaga pendidik, dan kependidikan terdampak bencana gempa dan tsunami, di Kota Palu dan Donggala, pada Sabtu (6/10).
Kemendikbud menyiapkan bantuan pendidikan untuk korban bencana antara lain pendirian tenda untuk digunakan sebagai ruang kelas darurat, pengiriman tim pemulihan trauma (trauma healing) untuk pendampingan psikologis, rehabilitasi sekolah, dan tunjangan khusus bagi guru yang menjadi korban bencana. Selain itu, Kemendikbud juga membawa bantuan berupa makanan, perlengkapan kebutuhan dasar, dan pakaian bersih untuk para korban bencana.
Saat ini tim Kemendikbud terus melakukan pendataan kerusakan fasilitas pendidikan akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Mendikbud menyatakan setidaknya 600-an gedung sekolah rusak. Sebanyak 3.051 ruang kelas di ratusan sekolah itu mengalami kerusakan, dan 1.460 di antaranya dinyatakan rusak berat.
Gerak cepat penanganan pascagempa dan tsunami diharapkan dapat segera memulihkan kondisi Sulawesi Tengah. Muhadjir berharap agar kegiatan belajar tidak terlalu lama berhenti. Kelas-kelas darurat akan segera disiapkan bersama dengan berbagai relawan dan lembaga masyarakat. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Evaluasi Penanganan Pascagempa di Sulteng
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad