Mendikbud: Inspektorat Kan Bukan Pengadilan

Minggu, 19 Mei 2013 – 18:29 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sepertinya masih menyangsikan kebenaran temuan dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Kebudayaan oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud, sehingga dia harus melakukan klarifikasi sendiri.

Namun sebagai pimpinan, dia mengucapkan terimakasih kepada Itjen yang dipimpin Haryono Umar. Karena hasil investigasi mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu telah menemukan indikasi korupsi di bidang kebudayaan.

"Semuanya kan harus diproses dulu, Saya harus pelajari dulu. Saya terima kasih hasil investigasi itu. Tapi beri kami kesempatan untuk memperjelas duduk perkaranya," kata M Nuh, Minggu (19/5).

Nuh berlasan urusan korupsi yang nilainya mencapai miliaran perlu dicek kebenarannya. Karena hasil investigasi Itjen itu seakan menempatkan kementerian yang dia pimpin adalah sarang koruptor.

Kendati demikian, M Nuh mengaku hubungannya dengan Haryono Umar berjalan langgeng. "Hubungan komunikasi saya dengan itjen baik-baik saja. Menyangkut dugaan korupsi, Itjen itu kan lembaga kementerian, bukan lembaga pengadilan," tegas M Nuh yang masih menyimpan banyak rekomendasi Itjen.

Terkait indikasi yang ditemukan Itjen, M Nuh kembali menegaskan bahwa itu urusan rumah tangga kemdikbud. Bahkan dia berencana tidak hanya akan melakukan klarifikasi, tapi juga konfrontasi.

"Jadi di dalam rumah tangga itu, kalau perlu kita lakukan konfrontasi. Jangan ada penilaian sepihak (dari Itjen). Saya harus ngemong semuanya. Kecuali sudah masuk wilayah pengadilan saya tidak boleh tuh," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Itjen Rekomendasikan Wamendikbud Dicopot

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler