Mendikbud Klaim MOS Tetap Penting Dilaksanakan

Selasa, 23 Juli 2013 – 18:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) tetap penting dilaksanakan. Meski, kegiatan ini banyak menuai kontroversi karena sering menimbulkan korban akibat kekerasan pada murid baru.

Menurut Nuh kegiatan MOS dapat tetap dilaksanakaan asal tidak dengan menerapkan aksi kekerasan.

BACA JUGA: Mendikbud Usut Kematian Siswi saat MOS

"MOS itu bagus karena anak-anak sebelum studi diberikan orientasi dulu. Kami sudah menyampaikan yang tidak boleh adalah yang membangkitkan anarkis atau kekerasan," ujar Nuh di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (24/7).

Nuh menyatakan budaya kekerasan harus dihilangkan dalam dunia pendidikan. Ia mencontohkan di Surabaya nama kegiatan MOS kini diganti menjadi Layanan Orientasi Sekolah (LOS). Ia menyebut pelayanan orientasi sekolah lebih baik dibanding aksi kekerasan yang dijadikan tradisi di kegiatan orientasi sekolah.

BACA JUGA: Libur Lebaran Anak Sekolah 15 Hari

"Saya kira trendnya dibanding tahun sebelumnya sudah relatif bagus. MOS tidak harus digenjot secara fisik saya kira sudah tumbuh dengan baik," kata dia.

Nuh berharap tidak ada lagi aksi kekerasan secara fisik maupun verbal yang terjadi dalam kegiatan MOS. Nuh menyatakan tiap tahun kementeriannya
melakukan evaluasi atas kegiatan itu. Menurutnya aksi kekerasan dalam MOS kebanyakan dilakukan di perguruan tinggi.

BACA JUGA: Tolak Kenaikan SPP, Mahasiswa Unsyiah Mengamuk

"Yang nakal-nakal biasanya terjadi di mahasiswa. Kita sudah sampaikan kepada pimpinan perguruan tinggi dan kepala daerah agar kawal betul, dampingi betul, jangan dilepas agar pelaksanaan MOS sesuai tujuan," tandas Nuh. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Pertimbangkan Penghapusan Masa Orientasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler