Mendikbud Nadiem: Di Awal, Saya Memang Radikal

Kamis, 27 Agustus 2020 – 16:19 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim dalam raker Komisi X DPR RI. foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Rapat kerja (raker) Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berlangsung landai. Tidak ada kritikan tajam anggota Komisi X kepada menteri milenial tersebut.

Padahal di lapangan, masih banyak kendala yang terjadi terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ), pembukaan sekolah di zona kuning yang menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Belum lagi masalah kuota internet siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

BACA JUGA: Komisi X Minta Guru Honorer Dapat Bansos Rp 600 Ribu, Ini Jawaban Mendikbud Nadiem

Raker hari ini justru kebalikannya. Rerata anggota Komisi X membanjiri Nadiem dengan pujian. Kebijakan yang diambil Nadiem dinilai terukur dan solutif.

Ambil contoh penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang tiap tahun selalu terlambat. Namun, di era Nadiem malah lebih cepat tersalurkan.

BACA JUGA: Mas Nadiem: Merdeka Belajar Sudah Jadi Milik Kemendikbud

"Terima kasih Mas Menteri. Di Aceh, penyaluran dana PIP tidak ada masalah. Saya dapat informasi penyalurannya lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Illiza Sa'aduddin Djama dalam raker Komisi X DPR RI, Kamis (27/8).

Dipuji para legislator dari Fraksi PPP, Demokrat, PKB, Gerindra, PKS, PDIP, Nasdem, PAN, Golkar, Mendikbud Nadiem senang bukan kepalang. Dari aura wajahnya terlihat bahagia dan puas dengan apa yang dikerjakan timnya.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Siap Salurkan Rp 8,9 Triliun, Ini Daftar Penerimanya

"Saya berterima kasih atas apresiasi para anggota dewan. Ini berkat kerja keras tim kami. Saya akui, di awal saya memang radikal karena saya memangkas aturan yang ada," ujarnya.

Dia mencontohkan, semua dana bantuan untuk siswa dan guru dipusatkan di Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendikbud. Tujuannya adalah untuk mempermudah penyaluran.

Kemudian, dana langsung diserahkan ke rekening penerina bantuan. Kalau PIP langsung ke siswa. Sedangkan penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) langsung ke rekening kepala sekolah dan tidak lewat Kepala Dinas Pendidkan lagi.

"Perubahan-perubahan radikal ini yang membuat dana cepat tersalurkan dan bisa langsung digunakan. Jadi birokrasi yang panjang kami pangkas," bebernya. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler